Mendiang Herbert W. Armstrong (1892 – 1986) yang sangat dihormati oleh kalangan pejabat, bisnisman, industriawan dan ilmuwan di seluruh dunia ini adalah seorang Pastur Worldwide Church of God yang berkedudukan di Amerika Serikat. Dia juga sebagai kepala editor majalah Kristen Plain Truth yang bertiras sekitar 8 juta eksemplar tiap bulan. Majalah ini didirikan pada tahun 1934, dan beredar ke seluruh dunia. Pada tahun 1947, Armstrong mendirikan Ambassador College yang sekarang memiliki dua kampus besar di Pasadena California, dan Big Sandy Texas. Juga mendirikan dan sebagai kepala Ambassador International Cultural Foundation, yang bergerak di bidang kebudayaan, bantuan pada masyarakat miskin, dan gerakan kemanusiaan. Dia sudah mengunjungi sekitar 70 negara untuk memberitakan Injil sebagai Kerajaan Tuhan. Bahkan Armstrong mendapat kehormatan dari kepala negara yang memiliki perbedaan keyakinan dengannya seperti di Jepang, India, Afrika Selatan, China, Israel, dan Mesir. Pada usianya yang sudah mencapai 90 tahun, Armstrong masih aktif menulis, ceramah di televisi dan di depan publik. Di antara buku hasil tulisannya adalah The Wonderful World Tomorrow, What is Will be Like dan The United State and Britain in Prophecy.
Berikut adalah 12 tulisan dari Herbert W. Armstrong yang dikutip dari Buku MISTERI NATAL; Sebuah Kritik dari Tokoh Kristen Internasional; Pengarang H. W. Armstrong dan Masyhud S. M.; Penerbit Pustaka Da’i ; Cetakan Pertama : Desember 1994.
Selasa, 28 Desember 2010
1. Kenangan Natal di Masa Kecilku
Oleh Herbert W. Armstrong
Ketika saya masih kecil, di saat malam Natal, saya biasa diajari dan disuruh menggantungkan kaos kaki di dinding dekat ruang pendiangan. Esok harinya, kaos kaki tersebut penuh dengan hadiah-hadiah berupa mainan atau kotak makanan kesenangan saya. Selain hadiah tersebut, juga terdapat sebatang pohon Natal yang dihiasi bunga-bunga kertas berwarna perak dan emas. Di pohon ini pula, aneka rupa hadiah untuk anak-anak bergelantungan di dahannya dan berserakan di bawahnya.
Menurut para orangtua, semua hadiah Natal itu dibawa oleh Sinterklas atau Santa Clause yang telah datang di malam hari, melalui cerobong asap pendiangan. Seperti anak-anak lainnya, semua cerita itu saya telan begitu saja dengan penuh keyakinan. Tentu anda pun demikian. Sebab kita dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan kehidupan yang penuh dengan adat kebiasaan yang harus kita … terima, tanpa bertanya-tanya, yang dapat menimbulkan suasana yang tidak menyenangkan.
Mengapa kita bersikap demikian ?
Instink hewanikah, sehingga kita ikut-ikutan dengan apa saja yang dilakukan oleh kebanyakan orang ? Kambing memang akan tetap mengikuti kelompoknya, walaupun digiring untuk … dipotong sekalipun. Tetapi sebagai manusia, seharusnya bersikap kritis dengan menggunakan akal sehat.
Sebagai orang Kristen yang baik, kita tidak pernah menyelidiki, mengapa kita melakukan semua itu dan mengapa semua orang percaya bahwa yang mereka kerjakan itu benar. Seharusnya, sebagai umat Kristen yang ingin melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, kita harus bertanya, apakah upacara natal itu benar-benar ajaran Kristen ? Apakah cara-cara merayakan Natal itu tidak mengajarkan kebohongan kepada masyarakat, yang merupakan … larangan Tuhan ? Adakah firman Tuhan yang Hidup maupun firman tertulis-Nya yang memerintahkan kita untuk melakukannya ? Apakah Yesus dan para Rasul juga melakukan seperti apa yang kita meriahkan selama ini ? Apakah kebiasaan tukar-menukar hadiah Natal dengan teman dan kerabat dekat, juga betul-betul mengikuti ajaran Tuhan di dalam Bibel ? Dan seterusnya … dan seterusnya ….
Hampir semua orang berpendapat dan mengira bahwa semua upacara dan kebiasaan itu berasal dari ajaran Gereja. Tetapi betulkah semua pendapat dan perkiraan itu ?
Mudah-mudahan fakta yang saya tulis dalam buku ini dapat meluruskan semua pendapat yang dapat menyesatkan dan merusak ajaran Tuhan yang sebenarnya. Mungkin tulisan saya yang berdasarkan pada kenyataan ini akan mengejutkan orang Kristen, termasuk anda sendiri. ***
Ketika saya masih kecil, di saat malam Natal, saya biasa diajari dan disuruh menggantungkan kaos kaki di dinding dekat ruang pendiangan. Esok harinya, kaos kaki tersebut penuh dengan hadiah-hadiah berupa mainan atau kotak makanan kesenangan saya. Selain hadiah tersebut, juga terdapat sebatang pohon Natal yang dihiasi bunga-bunga kertas berwarna perak dan emas. Di pohon ini pula, aneka rupa hadiah untuk anak-anak bergelantungan di dahannya dan berserakan di bawahnya.
Menurut para orangtua, semua hadiah Natal itu dibawa oleh Sinterklas atau Santa Clause yang telah datang di malam hari, melalui cerobong asap pendiangan. Seperti anak-anak lainnya, semua cerita itu saya telan begitu saja dengan penuh keyakinan. Tentu anda pun demikian. Sebab kita dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan kehidupan yang penuh dengan adat kebiasaan yang harus kita … terima, tanpa bertanya-tanya, yang dapat menimbulkan suasana yang tidak menyenangkan.
Mengapa kita bersikap demikian ?
Instink hewanikah, sehingga kita ikut-ikutan dengan apa saja yang dilakukan oleh kebanyakan orang ? Kambing memang akan tetap mengikuti kelompoknya, walaupun digiring untuk … dipotong sekalipun. Tetapi sebagai manusia, seharusnya bersikap kritis dengan menggunakan akal sehat.
Sebagai orang Kristen yang baik, kita tidak pernah menyelidiki, mengapa kita melakukan semua itu dan mengapa semua orang percaya bahwa yang mereka kerjakan itu benar. Seharusnya, sebagai umat Kristen yang ingin melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, kita harus bertanya, apakah upacara natal itu benar-benar ajaran Kristen ? Apakah cara-cara merayakan Natal itu tidak mengajarkan kebohongan kepada masyarakat, yang merupakan … larangan Tuhan ? Adakah firman Tuhan yang Hidup maupun firman tertulis-Nya yang memerintahkan kita untuk melakukannya ? Apakah Yesus dan para Rasul juga melakukan seperti apa yang kita meriahkan selama ini ? Apakah kebiasaan tukar-menukar hadiah Natal dengan teman dan kerabat dekat, juga betul-betul mengikuti ajaran Tuhan di dalam Bibel ? Dan seterusnya … dan seterusnya ….
Hampir semua orang berpendapat dan mengira bahwa semua upacara dan kebiasaan itu berasal dari ajaran Gereja. Tetapi betulkah semua pendapat dan perkiraan itu ?
Mudah-mudahan fakta yang saya tulis dalam buku ini dapat meluruskan semua pendapat yang dapat menyesatkan dan merusak ajaran Tuhan yang sebenarnya. Mungkin tulisan saya yang berdasarkan pada kenyataan ini akan mengejutkan orang Kristen, termasuk anda sendiri. ***
2. Sejarah Natal
Oleh Herbert W. Armstrong
Kata Christmas (Natal) yang artinya Mass of Christ atau disingkat Christ-Mass, diartikan sebagai hari untuk merayakan kelahiran Yesus. Perayaan yang diselenggarakan oleh non-Kristen dan semua orang Kristen ini berasal dari ajaran Gereja Kristen Katolik Roma. Tetapi, dari manakah mereka mendapatkan ajaran itu ? Sebab Natal itu bukan ajaran Bibel (Alkitab), dan Yesus pun tidak pernah memerintah para muridnya untuk menyelenggarakannya. Perayaan yang masuk dalam ajaran Kristen Katolik Roma pada abad ke empat ini adalah berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala.
Karena perayaan Natal yang diselenggarakan di seluruh dunia ini berasal dari Katolik Roma, dan tidak memiliki dasar dari kitab suci, maka marilah kita dengarkan penjelasan dari Katolik Roma dan Catholic Encyclopedia, edisi 1911, dengan judul Christmas, anda akan menemukan kalimat yang berbunyi sebagai berikut :
“Christmas was not among the earliest festivals of Church … the first evidence of the feast is from Egypt. Pagan customs centering around the January calends gravitated to christmas.”
“Natal bukanlah upacara Gereja yang pertama … melainkan ia diyakini berasal dari Mesir. Perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus.”
Dalam Ensiklopedi itu pula, dengan judul “Natal Day,” Bapak Katolik pertama, mengakui bahwa :
In the Scriptures, no one is recorded to have kept a feast or held a great banquet on his birthday. It is only sinners [like Pharaoh and Herod] who make great rejoicings over the day in which they were born into this world.”
“Di dalam kitab suci, tidak seorang pun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”
Encyclopaedia Britannica, yang terbit tahun 1946, menjelaskan sebagai berikut :
“Christmas was not among the earliest festival of the church .... It was not instituted by Christ or the apostles, or by Bible authority. It was picked up afterward from paganism.”
“Natal bukanlah upacara gereja abad pertama. Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bibel (Alkitab) juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.”
Encyclopedia Americana terbitan tahun 1944 juga menyatakan sebagai berikut:
“Christmas …. It was, according to many authorities, not celebrated in the first centuries of the Christian church, as the Christian usage in general was to celebrate the death of remarkable persons rather than their birth …” (The “Communion,” which is instituted by New Testament Bible authority, is a memorial of the death of Christ). “… A feast was established in memory of this event [Christ’s birth] in the fourth century. In the fifth century the Western Church ordered it to bel celebrated forever on the day of the old Roman feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the day of Christ’s birth existed.
“Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen, Pada umumnya, umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut ….” (“Perjamuan Suci” yang termaktub dalam Kita Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus). “…Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad keempat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari “Kelahiran Dewa Matahari”. Sebab tidak seorang pun yang mengetahui hari kelahiran Yesus.”
Sekarang perhatikan! Fakta sejarah telah membeberkan kepada kita bahwa mulai lahirnya gereja Kristen pertama sampai dua ratus atau tiga ratus tahun kemudian—jarak waktu yang lebih lama dari umur negara Amerika Serikat—upacara Natal tidak pernah dilakukan oleh umat Kristen. Baru setelah abad keempat, perayaan ini mulai diselenggarakan oleh orang-orang Barat, Roma dan Gereja. Menjelang abad kelima, Gereja Roma memerintahkan untuk merayakannya sebagai hari raya umat Kristen yang resmi. ***
Kata Christmas (Natal) yang artinya Mass of Christ atau disingkat Christ-Mass, diartikan sebagai hari untuk merayakan kelahiran Yesus. Perayaan yang diselenggarakan oleh non-Kristen dan semua orang Kristen ini berasal dari ajaran Gereja Kristen Katolik Roma. Tetapi, dari manakah mereka mendapatkan ajaran itu ? Sebab Natal itu bukan ajaran Bibel (Alkitab), dan Yesus pun tidak pernah memerintah para muridnya untuk menyelenggarakannya. Perayaan yang masuk dalam ajaran Kristen Katolik Roma pada abad ke empat ini adalah berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala.
Karena perayaan Natal yang diselenggarakan di seluruh dunia ini berasal dari Katolik Roma, dan tidak memiliki dasar dari kitab suci, maka marilah kita dengarkan penjelasan dari Katolik Roma dan Catholic Encyclopedia, edisi 1911, dengan judul Christmas, anda akan menemukan kalimat yang berbunyi sebagai berikut :
“Christmas was not among the earliest festivals of Church … the first evidence of the feast is from Egypt. Pagan customs centering around the January calends gravitated to christmas.”
“Natal bukanlah upacara Gereja yang pertama … melainkan ia diyakini berasal dari Mesir. Perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus.”
Dalam Ensiklopedi itu pula, dengan judul “Natal Day,” Bapak Katolik pertama, mengakui bahwa :
In the Scriptures, no one is recorded to have kept a feast or held a great banquet on his birthday. It is only sinners [like Pharaoh and Herod] who make great rejoicings over the day in which they were born into this world.”
“Di dalam kitab suci, tidak seorang pun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”
Encyclopaedia Britannica, yang terbit tahun 1946, menjelaskan sebagai berikut :
“Christmas was not among the earliest festival of the church .... It was not instituted by Christ or the apostles, or by Bible authority. It was picked up afterward from paganism.”
“Natal bukanlah upacara gereja abad pertama. Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bibel (Alkitab) juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.”
Encyclopedia Americana terbitan tahun 1944 juga menyatakan sebagai berikut:
“Christmas …. It was, according to many authorities, not celebrated in the first centuries of the Christian church, as the Christian usage in general was to celebrate the death of remarkable persons rather than their birth …” (The “Communion,” which is instituted by New Testament Bible authority, is a memorial of the death of Christ). “… A feast was established in memory of this event [Christ’s birth] in the fourth century. In the fifth century the Western Church ordered it to bel celebrated forever on the day of the old Roman feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the day of Christ’s birth existed.
“Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen, Pada umumnya, umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut ….” (“Perjamuan Suci” yang termaktub dalam Kita Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus). “…Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad keempat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari “Kelahiran Dewa Matahari”. Sebab tidak seorang pun yang mengetahui hari kelahiran Yesus.”
Sekarang perhatikan! Fakta sejarah telah membeberkan kepada kita bahwa mulai lahirnya gereja Kristen pertama sampai dua ratus atau tiga ratus tahun kemudian—jarak waktu yang lebih lama dari umur negara Amerika Serikat—upacara Natal tidak pernah dilakukan oleh umat Kristen. Baru setelah abad keempat, perayaan ini mulai diselenggarakan oleh orang-orang Barat, Roma dan Gereja. Menjelang abad kelima, Gereja Roma memerintahkan untuk merayakannya sebagai hari raya umat Kristen yang resmi. ***
2. Sejarah Natal
Oleh Herbert W. Armstrong
Kata Christmas (Natal) yang artinya Mass of Christ atau disingkat Christ-Mass, diartikan sebagai hari untuk merayakan kelahiran Yesus. Perayaan yang diselenggarakan oleh non-Kristen dan semua orang Kristen ini berasal dari ajaran Gereja Kristen Katolik Roma. Tetapi, dari manakah mereka mendapatkan ajaran itu ? Sebab Natal itu bukan ajaran Bibel (Alkitab), dan Yesus pun tidak pernah memerintah para muridnya untuk menyelenggarakannya. Perayaan yang masuk dalam ajaran Kristen Katolik Roma pada abad ke empat ini adalah berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala.
Karena perayaan Natal yang diselenggarakan di seluruh dunia ini berasal dari Katolik Roma, dan tidak memiliki dasar dari kitab suci, maka marilah kita dengarkan penjelasan dari Katolik Roma dan Catholic Encyclopedia, edisi 1911, dengan judul Christmas, anda akan menemukan kalimat yang berbunyi sebagai berikut :
“Christmas was not among the earliest festivals of Church … the first evidence of the feast is from Egypt. Pagan customs centering around the January calends gravitated to christmas.”
“Natal bukanlah upacara Gereja yang pertama … melainkan ia diyakini berasal dari Mesir. Perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus.”
Dalam Ensiklopedi itu pula, dengan judul “Natal Day,” Bapak Katolik pertama, mengakui bahwa :
In the Scriptures, no one is recorded to have kept a feast or held a great banquet on his birthday. It is only sinners [like Pharaoh and Herod] who make great rejoicings over the day in which they were born into this world.”
“Di dalam kitab suci, tidak seorang pun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”
Encyclopaedia Britannica, yang terbit tahun 1946, menjelaskan sebagai berikut :
“Christmas was not among the earliest festival of the church .... It was not instituted by Christ or the apostles, or by Bible authority. It was picked up afterward from paganism.”
“Natal bukanlah upacara gereja abad pertama. Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bibel (Alkitab) juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.”
Encyclopedia Americana terbitan tahun 1944 juga menyatakan sebagai berikut:
“Christmas …. It was, according to many authorities, not celebrated in the first centuries of the Christian church, as the Christian usage in general was to celebrate the death of remarkable persons rather than their birth …” (The “Communion,” which is instituted by New Testament Bible authority, is a memorial of the death of Christ). “… A feast was established in memory of this event [Christ’s birth] in the fourth century. In the fifth century the Western Church ordered it to bel celebrated forever on the day of the old Roman feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the day of Christ’s birth existed.
“Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen, Pada umumnya, umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut ….” (“Perjamuan Suci” yang termaktub dalam Kita Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus). “…Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad keempat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari “Kelahiran Dewa Matahari”. Sebab tidak seorang pun yang mengetahui hari kelahiran Yesus.”
Sekarang perhatikan! Fakta sejarah telah membeberkan kepada kita bahwa mulai lahirnya gereja Kristen pertama sampai dua ratus atau tiga ratus tahun kemudian—jarak waktu yang lebih lama dari umur negara Amerika Serikat—upacara Natal tidak pernah dilakukan oleh umat Kristen. Baru setelah abad keempat, perayaan ini mulai diselenggarakan oleh orang-orang Barat, Roma dan Gereja. Menjelang abad kelima, Gereja Roma memerintahkan untuk merayakannya sebagai hari raya umat Kristen yang resmi. ***
Kata Christmas (Natal) yang artinya Mass of Christ atau disingkat Christ-Mass, diartikan sebagai hari untuk merayakan kelahiran Yesus. Perayaan yang diselenggarakan oleh non-Kristen dan semua orang Kristen ini berasal dari ajaran Gereja Kristen Katolik Roma. Tetapi, dari manakah mereka mendapatkan ajaran itu ? Sebab Natal itu bukan ajaran Bibel (Alkitab), dan Yesus pun tidak pernah memerintah para muridnya untuk menyelenggarakannya. Perayaan yang masuk dalam ajaran Kristen Katolik Roma pada abad ke empat ini adalah berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala.
Karena perayaan Natal yang diselenggarakan di seluruh dunia ini berasal dari Katolik Roma, dan tidak memiliki dasar dari kitab suci, maka marilah kita dengarkan penjelasan dari Katolik Roma dan Catholic Encyclopedia, edisi 1911, dengan judul Christmas, anda akan menemukan kalimat yang berbunyi sebagai berikut :
“Christmas was not among the earliest festivals of Church … the first evidence of the feast is from Egypt. Pagan customs centering around the January calends gravitated to christmas.”
“Natal bukanlah upacara Gereja yang pertama … melainkan ia diyakini berasal dari Mesir. Perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus.”
Dalam Ensiklopedi itu pula, dengan judul “Natal Day,” Bapak Katolik pertama, mengakui bahwa :
In the Scriptures, no one is recorded to have kept a feast or held a great banquet on his birthday. It is only sinners [like Pharaoh and Herod] who make great rejoicings over the day in which they were born into this world.”
“Di dalam kitab suci, tidak seorang pun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”
Encyclopaedia Britannica, yang terbit tahun 1946, menjelaskan sebagai berikut :
“Christmas was not among the earliest festival of the church .... It was not instituted by Christ or the apostles, or by Bible authority. It was picked up afterward from paganism.”
“Natal bukanlah upacara gereja abad pertama. Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bibel (Alkitab) juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.”
Encyclopedia Americana terbitan tahun 1944 juga menyatakan sebagai berikut:
“Christmas …. It was, according to many authorities, not celebrated in the first centuries of the Christian church, as the Christian usage in general was to celebrate the death of remarkable persons rather than their birth …” (The “Communion,” which is instituted by New Testament Bible authority, is a memorial of the death of Christ). “… A feast was established in memory of this event [Christ’s birth] in the fourth century. In the fifth century the Western Church ordered it to bel celebrated forever on the day of the old Roman feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the day of Christ’s birth existed.
“Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen, Pada umumnya, umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut ….” (“Perjamuan Suci” yang termaktub dalam Kita Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus). “…Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad keempat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari “Kelahiran Dewa Matahari”. Sebab tidak seorang pun yang mengetahui hari kelahiran Yesus.”
Sekarang perhatikan! Fakta sejarah telah membeberkan kepada kita bahwa mulai lahirnya gereja Kristen pertama sampai dua ratus atau tiga ratus tahun kemudian—jarak waktu yang lebih lama dari umur negara Amerika Serikat—upacara Natal tidak pernah dilakukan oleh umat Kristen. Baru setelah abad keempat, perayaan ini mulai diselenggarakan oleh orang-orang Barat, Roma dan Gereja. Menjelang abad kelima, Gereja Roma memerintahkan untuk merayakannya sebagai hari raya umat Kristen yang resmi. ***
3. Yesus Tidak Lahir Pada 25 Desember
Oleh Herbert W. Armstrong
Sungguh amat mustahil jika Yesus dilahirkan pada musim dingin (Di wilayah Yudea, setiap bulan Desember adalah musim hujan dan hawanya sangat dingin) ! Sebab Injil Lukas 2 : 11 menceritakan suasana di saat kelahiran Yesus sebagai berikut :
“Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan didekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka : “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa : Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus, di kota Daud.”
Tidak mungkin para penggembala ternak itu berada di padang Yudea pada bulan Desember. Biasanya mereka melepas ternak ke padang dan lereng-lereng gunung. Paling lambat 15 Oktober, ternak tersebut sudah dimasukkan ke kandangnya untuk menghindari hujan dan hawa dingin yang menggigil. Bibel sendiri dalam Perjanjian Lama, kitab Kidung Agung 2; dan Ezra 10 : 9, 13 menjelaskan bahwa bila musim dingin tiba, tidak mungkin para gembala dan ternaknya berada di padang terbuka di malam hari.
Adam Clarke mengatakan :
“It was an ancient custom among Jews of those days to send out their sheep to the field and desert bout the Passover (early spring). And bring them home at commencement of the first rain.” (Adam Clarke Commentary, Vol. 5, page 370, New York).
“Adalah kebiasaan laba bagi orang-orang Yahudi untuk menggiring domba-domba mereka ke padang menjelang Paskah (yang jatuh awal musim semi), dan membawanya pulang pada permulaan hujan pertama.”
Adam Clarke melanjutkan :
"During the time they were out, the sepherds watch them night and day. As … the first rain began early in the month of Marchesvan, which answers to part of our October and November [begins sometime in october], we find that the sheep were kept out in the open country during the whole summer. And, as these sepherds had not yet brought home their flocks, it is a presumptive argument that october had not yet commenced, and that, consequently, our Lord was not born on the 25th of December, when no flock were out in the fields; nor could He have been born later than September, as the flocks were still in the fields by night. On this very ground, the Nativity in December should be given up. The feeding of the flocks by night in the fields is a chronological fact …. See the quotations from the Talmudists in Lightfoot.”
“Selama domba-domba berada di luar, para penggembala mengawasinya siang dan malam. Bila … hujan pertama mulai turun pada bulan Marchesvan, atau antara bulan Oktober dan November, ternak-ternak itu mulai dimasukkan ke kandangnya. Kita pun mengetahui bahwa domba-domba itu dilepas di padang terbuka selama musim panas. Karena para penggembala belum membawa pulang domba-dombanya, berarti bulan Oktober belum tiba. Dengan demikian dapatlah diambil kesimpulan bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember, ketika tidak ada domba-domba berkeliaran di padang terbuka di malam hari. Juga tidak mungkin dia lahir setelah bulan September, karena di bulan inilah domba-domba masih berada di padang waktu malam. Dari berbagai bukti inilah, kemungkinan lahir di bulan Desember itu harus disingkirkan. Mmeberi makan ternak di malam hari, adalah fakta sejarah … sebagaimana yang diungkapkan oleh Talmud (kitab suci Yahudi) dalam bab “Ringan Kaki”.
Di ensiklopedi mana pun atau juga di kitab suci Kristen sendiri akan mengatakan kepada kita bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember. Catholic Encyclopedia sendiri secara tegas dan terang-terangan mengakui fakta ini.
Tidak seorang pun yang mengetahui, kapan hari kelahiran Yesus yang sebenarnya. Jika kita meneliti dari bukti-bukti sejarah dan kitab suci Kristen, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa Yesus lahir pada awal musim gugur—yang diperkirakan jatuh pada bulan September—atau sekitar 6 bulan setelah hari Paskah.
Jika Tuhan menghendaki kita untuk mengingat-ingat dan merayakan hari kelahiran Yesus, niscaya dia tidak akan menyembunyikan hari kelahirannya. ***
Sungguh amat mustahil jika Yesus dilahirkan pada musim dingin (Di wilayah Yudea, setiap bulan Desember adalah musim hujan dan hawanya sangat dingin) ! Sebab Injil Lukas 2 : 11 menceritakan suasana di saat kelahiran Yesus sebagai berikut :
“Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan didekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka : “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa : Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus, di kota Daud.”
Tidak mungkin para penggembala ternak itu berada di padang Yudea pada bulan Desember. Biasanya mereka melepas ternak ke padang dan lereng-lereng gunung. Paling lambat 15 Oktober, ternak tersebut sudah dimasukkan ke kandangnya untuk menghindari hujan dan hawa dingin yang menggigil. Bibel sendiri dalam Perjanjian Lama, kitab Kidung Agung 2; dan Ezra 10 : 9, 13 menjelaskan bahwa bila musim dingin tiba, tidak mungkin para gembala dan ternaknya berada di padang terbuka di malam hari.
Adam Clarke mengatakan :
“It was an ancient custom among Jews of those days to send out their sheep to the field and desert bout the Passover (early spring). And bring them home at commencement of the first rain.” (Adam Clarke Commentary, Vol. 5, page 370, New York).
“Adalah kebiasaan laba bagi orang-orang Yahudi untuk menggiring domba-domba mereka ke padang menjelang Paskah (yang jatuh awal musim semi), dan membawanya pulang pada permulaan hujan pertama.”
Adam Clarke melanjutkan :
"During the time they were out, the sepherds watch them night and day. As … the first rain began early in the month of Marchesvan, which answers to part of our October and November [begins sometime in october], we find that the sheep were kept out in the open country during the whole summer. And, as these sepherds had not yet brought home their flocks, it is a presumptive argument that october had not yet commenced, and that, consequently, our Lord was not born on the 25th of December, when no flock were out in the fields; nor could He have been born later than September, as the flocks were still in the fields by night. On this very ground, the Nativity in December should be given up. The feeding of the flocks by night in the fields is a chronological fact …. See the quotations from the Talmudists in Lightfoot.”
“Selama domba-domba berada di luar, para penggembala mengawasinya siang dan malam. Bila … hujan pertama mulai turun pada bulan Marchesvan, atau antara bulan Oktober dan November, ternak-ternak itu mulai dimasukkan ke kandangnya. Kita pun mengetahui bahwa domba-domba itu dilepas di padang terbuka selama musim panas. Karena para penggembala belum membawa pulang domba-dombanya, berarti bulan Oktober belum tiba. Dengan demikian dapatlah diambil kesimpulan bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember, ketika tidak ada domba-domba berkeliaran di padang terbuka di malam hari. Juga tidak mungkin dia lahir setelah bulan September, karena di bulan inilah domba-domba masih berada di padang waktu malam. Dari berbagai bukti inilah, kemungkinan lahir di bulan Desember itu harus disingkirkan. Mmeberi makan ternak di malam hari, adalah fakta sejarah … sebagaimana yang diungkapkan oleh Talmud (kitab suci Yahudi) dalam bab “Ringan Kaki”.
Di ensiklopedi mana pun atau juga di kitab suci Kristen sendiri akan mengatakan kepada kita bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember. Catholic Encyclopedia sendiri secara tegas dan terang-terangan mengakui fakta ini.
Tidak seorang pun yang mengetahui, kapan hari kelahiran Yesus yang sebenarnya. Jika kita meneliti dari bukti-bukti sejarah dan kitab suci Kristen, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa Yesus lahir pada awal musim gugur—yang diperkirakan jatuh pada bulan September—atau sekitar 6 bulan setelah hari Paskah.
Jika Tuhan menghendaki kita untuk mengingat-ingat dan merayakan hari kelahiran Yesus, niscaya dia tidak akan menyembunyikan hari kelahirannya. ***
Senin, 27 Desember 2010
4. Proses Natal Masuk ke Gereja ?
Oleh Herbert W. Armstrong
New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge dalam artikelnya yang berjudul “Christmas” menguraikan dengan jelas sebagai berikut :
“How much the date of the festival depended upon the pagan Brumalia (Dec. 25) following the Satunalia (Dec. 17 – 24), anda celebrating the shortest day of the year and the ‘new sun’ … can not be accurately determined. The pagan Saturnalia and Brumalia were too deeply entrenched in popular custom to be set aside by Christian influence …. The pagan festival with its riot and merrymaking was so popular that Christians were glad of an excuse to continye its celebration with little change in spirit and in manner. Chritian preachers of the West and the Near East protested against the unseemly frivolity with which Christ’s birthday was celebrated, while Christians of Mesopotamia accused their Western brethren of idolatry and sun worship for adopting as Christian this pagan festival.”
“Sungguh banyak tanggal perayaan yang terkait pada kepercayaan kafir Brumalia (25 Desember) sebagai kelanjutan dari perayaan Saturnalia (17 – 24 Desember), dan perayaan menjelang akhir tahun, serta festival menyambut kelahiran matahari baru. Adat kepercayaan Pagan Brumalia dan Saturnalia yang sudah sangat populer di masyarakat itu diambil Kristen …. Perayaan ini dilestarikan oleh Kristen dengan sedikit mengubah jiwa dan tata caranya. Para pendeta Kristen di Barat dan di Timur Dekat menentang perayaan kelahiran Yesus Kristus yang meniru agama berhala ini. Di samping itu kristen Mesopotmia menuding Kristen Barat telah mengadopsi model penyembahan kepada dewa Matahari.”
Perlu diingat ! Menjelang abad pertama sampai pada abad keempat Masehi, dunia dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politeisme. Sejak agama Kristen masih kecil sampai berkembang pesat, para pemeluknya dikejar-kejar dan disiksa oleh penguasa Romawi. Setelah Konstantin naik tahta menjadi kaisar, kemudian memeluk agama Kristen pada abad ke-4 Masehi dan menempatkan agama sejajar dengan agama kafir Roma, banyak rakyat yang berbondong-bondong memeluk agama Kristen.
Tetapi karena mereka sudah terbiasa merayakan hari kelahiran dewa-dewanya pada tanggal 25 Desember, mengakibatkan adat tersebut sulit dihilangkan. Perayaan ini adalah pesta-pora dengan penuh kemeriahan, dan sangat disenangi oleh rakyat. Mereka tidak ingin kehilangan hari kegembiraan seperti itu. Oleh karena itu, meskipun sudah memeluk agama Kristen, mereka tetap melestarikan upacara adat itu. Di dalam artikel yang sama, New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge menjelaskan bagaimana kaisar Konstantin tetap merayakan hari “Sunday” sebagai hari kelahiran Dewa Matahari. (Sun = Matahari, Day = Hari –dalam bahasa Indonesia disebut hari Minggu.pen.) Dan bagaimana pengaruh kepercayaan kafir Manichaeisme yang menyamakan Anak Tuhan (Yesus) identik dengan Matahari, yang kemudian pada abad ke-4 Masehi kepercayaan itu masuk dalam agama Kristen. Sehingga perayaan hari kelahiran Sun-god (Dewa Matahari) yang jatuh pada tanggal 25 Desember, diresmikan menjadi hari kelahiran Son of God (Anak Tuhan—Yesus).
Demikianlah asal usul “Christmas—Natal” yang dilestarikan oleh dunia Barat sampai sekarang. Walaupun namanya diubah menjadi selain Sun-day, Son of God, Christmas, dan Natal, pada hakikatnya sama dengan meraykan hari kelahiran dewa Matahari. Sebgai contoh, kita bisa saja menamakan kelinci itu dengan nama singa, tetapi bagaimanapun juga fisiknya tetap kelinci.
Marilah kita kembali membaca Encyclopaedia Britannica yang mengatakan sebagai berikut :
“Certain Latins, as early as 354, may have transferred the birthday from January 6th to December 25, which was then a Mithraic feast … or birthday of the unconquered SUN … The Syrians and Armenians, who clung to January 6th, accused the Romans of sun worship and idolatry, contending … that the feast of December 25th, had been invented by disciples of Cerinthus ….”
“Kemungkinan besar bangsa Latin/Roma sejak tahun 354 M. telah mengganti hari kelahiran dewa Matahari dari tanggal 6 Januari ke 25 Desember, yang merupakan hari kelahiran Anak dewa Mitra atau kelahiran dewa Matahari yang tak terkalahkan. Tindakan ini mengakibatkan orang-orang Kristen Syiria dan Armenia marah-marah. Karena sudah terbiasa merayakan hari kelahiran Yesus pada tanggal 6 Januari, mereka mengecam bahwa perayaan tanggal 25 Desember itu adalah hari kelahiran Dewa Matahari yang dipercayai oleh bangsa Romawi. Penyusupan ajaran ini ke dalam agama Kristen, dilakukan oleh Cerinthus ….” ***
New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge dalam artikelnya yang berjudul “Christmas” menguraikan dengan jelas sebagai berikut :
“How much the date of the festival depended upon the pagan Brumalia (Dec. 25) following the Satunalia (Dec. 17 – 24), anda celebrating the shortest day of the year and the ‘new sun’ … can not be accurately determined. The pagan Saturnalia and Brumalia were too deeply entrenched in popular custom to be set aside by Christian influence …. The pagan festival with its riot and merrymaking was so popular that Christians were glad of an excuse to continye its celebration with little change in spirit and in manner. Chritian preachers of the West and the Near East protested against the unseemly frivolity with which Christ’s birthday was celebrated, while Christians of Mesopotamia accused their Western brethren of idolatry and sun worship for adopting as Christian this pagan festival.”
“Sungguh banyak tanggal perayaan yang terkait pada kepercayaan kafir Brumalia (25 Desember) sebagai kelanjutan dari perayaan Saturnalia (17 – 24 Desember), dan perayaan menjelang akhir tahun, serta festival menyambut kelahiran matahari baru. Adat kepercayaan Pagan Brumalia dan Saturnalia yang sudah sangat populer di masyarakat itu diambil Kristen …. Perayaan ini dilestarikan oleh Kristen dengan sedikit mengubah jiwa dan tata caranya. Para pendeta Kristen di Barat dan di Timur Dekat menentang perayaan kelahiran Yesus Kristus yang meniru agama berhala ini. Di samping itu kristen Mesopotmia menuding Kristen Barat telah mengadopsi model penyembahan kepada dewa Matahari.”
Perlu diingat ! Menjelang abad pertama sampai pada abad keempat Masehi, dunia dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politeisme. Sejak agama Kristen masih kecil sampai berkembang pesat, para pemeluknya dikejar-kejar dan disiksa oleh penguasa Romawi. Setelah Konstantin naik tahta menjadi kaisar, kemudian memeluk agama Kristen pada abad ke-4 Masehi dan menempatkan agama sejajar dengan agama kafir Roma, banyak rakyat yang berbondong-bondong memeluk agama Kristen.
Tetapi karena mereka sudah terbiasa merayakan hari kelahiran dewa-dewanya pada tanggal 25 Desember, mengakibatkan adat tersebut sulit dihilangkan. Perayaan ini adalah pesta-pora dengan penuh kemeriahan, dan sangat disenangi oleh rakyat. Mereka tidak ingin kehilangan hari kegembiraan seperti itu. Oleh karena itu, meskipun sudah memeluk agama Kristen, mereka tetap melestarikan upacara adat itu. Di dalam artikel yang sama, New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge menjelaskan bagaimana kaisar Konstantin tetap merayakan hari “Sunday” sebagai hari kelahiran Dewa Matahari. (Sun = Matahari, Day = Hari –dalam bahasa Indonesia disebut hari Minggu.pen.) Dan bagaimana pengaruh kepercayaan kafir Manichaeisme yang menyamakan Anak Tuhan (Yesus) identik dengan Matahari, yang kemudian pada abad ke-4 Masehi kepercayaan itu masuk dalam agama Kristen. Sehingga perayaan hari kelahiran Sun-god (Dewa Matahari) yang jatuh pada tanggal 25 Desember, diresmikan menjadi hari kelahiran Son of God (Anak Tuhan—Yesus).
Demikianlah asal usul “Christmas—Natal” yang dilestarikan oleh dunia Barat sampai sekarang. Walaupun namanya diubah menjadi selain Sun-day, Son of God, Christmas, dan Natal, pada hakikatnya sama dengan meraykan hari kelahiran dewa Matahari. Sebgai contoh, kita bisa saja menamakan kelinci itu dengan nama singa, tetapi bagaimanapun juga fisiknya tetap kelinci.
Marilah kita kembali membaca Encyclopaedia Britannica yang mengatakan sebagai berikut :
“Certain Latins, as early as 354, may have transferred the birthday from January 6th to December 25, which was then a Mithraic feast … or birthday of the unconquered SUN … The Syrians and Armenians, who clung to January 6th, accused the Romans of sun worship and idolatry, contending … that the feast of December 25th, had been invented by disciples of Cerinthus ….”
“Kemungkinan besar bangsa Latin/Roma sejak tahun 354 M. telah mengganti hari kelahiran dewa Matahari dari tanggal 6 Januari ke 25 Desember, yang merupakan hari kelahiran Anak dewa Mitra atau kelahiran dewa Matahari yang tak terkalahkan. Tindakan ini mengakibatkan orang-orang Kristen Syiria dan Armenia marah-marah. Karena sudah terbiasa merayakan hari kelahiran Yesus pada tanggal 6 Januari, mereka mengecam bahwa perayaan tanggal 25 Desember itu adalah hari kelahiran Dewa Matahari yang dipercayai oleh bangsa Romawi. Penyusupan ajaran ini ke dalam agama Kristen, dilakukan oleh Cerinthus ….” ***
4. Proses Natal Masuk ke Gereja ?
Oleh Herbert W. Armstrong
New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge dalam artikelnya yang berjudul “Christmas” menguraikan dengan jelas sebagai berikut :
“How much the date of the festival depended upon the pagan Brumalia (Dec. 25) following the Satunalia (Dec. 17 – 24), anda celebrating the shortest day of the year and the ‘new sun’ … can not be accurately determined. The pagan Saturnalia and Brumalia were too deeply entrenched in popular custom to be set aside by Christian influence …. The pagan festival with its riot and merrymaking was so popular that Christians were glad of an excuse to continye its celebration with little change in spirit and in manner. Chritian preachers of the West and the Near East protested against the unseemly frivolity with which Christ’s birthday was celebrated, while Christians of Mesopotamia accused their Western brethren of idolatry and sun worship for adopting as Christian this pagan festival.”
“Sungguh banyak tanggal perayaan yang terkait pada kepercayaan kafir Brumalia (25 Desember) sebagai kelanjutan dari perayaan Saturnalia (17 – 24 Desember), dan perayaan menjelang akhir tahun, serta festival menyambut kelahiran matahari baru. Adat kepercayaan Pagan Brumalia dan Saturnalia yang sudah sangat populer di masyarakat itu diambil Kristen …. Perayaan ini dilestarikan oleh Kristen dengan sedikit mengubah jiwa dan tata caranya. Para pendeta Kristen di Barat dan di Timur Dekat menentang perayaan kelahiran Yesus Kristus yang meniru agama berhala ini. Di samping itu kristen Mesopotmia menuding Kristen Barat telah mengadopsi model penyembahan kepada dewa Matahari.”
Perlu diingat ! Menjelang abad pertama sampai pada abad keempat Masehi, dunia dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politeisme. Sejak agama Kristen masih kecil sampai berkembang pesat, para pemeluknya dikejar-kejar dan disiksa oleh penguasa Romawi. Setelah Konstantin naik tahta menjadi kaisar, kemudian memeluk agama Kristen pada abad ke-4 Masehi dan menempatkan agama sejajar dengan agama kafir Roma, banyak rakyat yang berbondong-bondong memeluk agama Kristen.
Tetapi karena mereka sudah terbiasa merayakan hari kelahiran dewa-dewanya pada tanggal 25 Desember, mengakibatkan adat tersebut sulit dihilangkan. Perayaan ini adalah pesta-pora dengan penuh kemeriahan, dan sangat disenangi oleh rakyat. Mereka tidak ingin kehilangan hari kegembiraan seperti itu. Oleh karena itu, meskipun sudah memeluk agama Kristen, mereka tetap melestarikan upacara adat itu. Di dalam artikel yang sama, New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge menjelaskan bagaimana kaisar Konstantin tetap merayakan hari “Sunday” sebagai hari kelahiran Dewa Matahari. (Sun = Matahari, Day = Hari –dalam bahasa Indonesia disebut hari Minggu.pen.) Dan bagaimana pengaruh kepercayaan kafir Manichaeisme yang menyamakan Anak Tuhan (Yesus) identik dengan Matahari, yang kemudian pada abad ke-4 Masehi kepercayaan itu masuk dalam agama Kristen. Sehingga perayaan hari kelahiran Sun-god (Dewa Matahari) yang jatuh pada tanggal 25 Desember, diresmikan menjadi hari kelahiran Son of God (Anak Tuhan—Yesus).
Demikianlah asal usul “Christmas—Natal” yang dilestarikan oleh dunia Barat sampai sekarang. Walaupun namanya diubah menjadi selain Sun-day, Son of God, Christmas, dan Natal, pada hakikatnya sama dengan meraykan hari kelahiran dewa Matahari. Sebgai contoh, kita bisa saja menamakan kelinci itu dengan nama singa, tetapi bagaimanapun juga fisiknya tetap kelinci.
Marilah kita kembali membaca Encyclopaedia Britannica yang mengatakan sebagai berikut :
“Certain Latins, as early as 354, may have transferred the birthday from January 6th to December 25, which was then a Mithraic feast … or birthday of the unconquered SUN … The Syrians and Armenians, who clung to January 6th, accused the Romans of sun worship and idolatry, contending … that the feast of December 25th, had been invented by disciples of Cerinthus ….”
“kemungkinan besar bangsa Latin/Roma sejak tahun 354 M. telah mengganti hari kelahiran dewa Matahari dari tanggal 6 Januari ke 25 Desember, yang merupakan hari kelahiran Anak dewa Mitra atau kelahiran dewa Matahari yang tak terkalahkan. Tindakan ini mengakibatkan orang-orang Kristen Syiria dan Armenia marah-marah. Karena sudah terbiasa merayakan hari kelahiran Yesus pada tanggal 6 Januari, mereka mengecam bahwa perayaan tanggal 25 Desember itu adalah hari kelahiran Dewa Matahari yang dipercayai oleh bangsa Romawi. Penyusupan ajaran ini ke dalam agama Kristen, dilakukan oleh Cerinthus ….” ***
New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge dalam artikelnya yang berjudul “Christmas” menguraikan dengan jelas sebagai berikut :
“How much the date of the festival depended upon the pagan Brumalia (Dec. 25) following the Satunalia (Dec. 17 – 24), anda celebrating the shortest day of the year and the ‘new sun’ … can not be accurately determined. The pagan Saturnalia and Brumalia were too deeply entrenched in popular custom to be set aside by Christian influence …. The pagan festival with its riot and merrymaking was so popular that Christians were glad of an excuse to continye its celebration with little change in spirit and in manner. Chritian preachers of the West and the Near East protested against the unseemly frivolity with which Christ’s birthday was celebrated, while Christians of Mesopotamia accused their Western brethren of idolatry and sun worship for adopting as Christian this pagan festival.”
“Sungguh banyak tanggal perayaan yang terkait pada kepercayaan kafir Brumalia (25 Desember) sebagai kelanjutan dari perayaan Saturnalia (17 – 24 Desember), dan perayaan menjelang akhir tahun, serta festival menyambut kelahiran matahari baru. Adat kepercayaan Pagan Brumalia dan Saturnalia yang sudah sangat populer di masyarakat itu diambil Kristen …. Perayaan ini dilestarikan oleh Kristen dengan sedikit mengubah jiwa dan tata caranya. Para pendeta Kristen di Barat dan di Timur Dekat menentang perayaan kelahiran Yesus Kristus yang meniru agama berhala ini. Di samping itu kristen Mesopotmia menuding Kristen Barat telah mengadopsi model penyembahan kepada dewa Matahari.”
Perlu diingat ! Menjelang abad pertama sampai pada abad keempat Masehi, dunia dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politeisme. Sejak agama Kristen masih kecil sampai berkembang pesat, para pemeluknya dikejar-kejar dan disiksa oleh penguasa Romawi. Setelah Konstantin naik tahta menjadi kaisar, kemudian memeluk agama Kristen pada abad ke-4 Masehi dan menempatkan agama sejajar dengan agama kafir Roma, banyak rakyat yang berbondong-bondong memeluk agama Kristen.
Tetapi karena mereka sudah terbiasa merayakan hari kelahiran dewa-dewanya pada tanggal 25 Desember, mengakibatkan adat tersebut sulit dihilangkan. Perayaan ini adalah pesta-pora dengan penuh kemeriahan, dan sangat disenangi oleh rakyat. Mereka tidak ingin kehilangan hari kegembiraan seperti itu. Oleh karena itu, meskipun sudah memeluk agama Kristen, mereka tetap melestarikan upacara adat itu. Di dalam artikel yang sama, New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge menjelaskan bagaimana kaisar Konstantin tetap merayakan hari “Sunday” sebagai hari kelahiran Dewa Matahari. (Sun = Matahari, Day = Hari –dalam bahasa Indonesia disebut hari Minggu.pen.) Dan bagaimana pengaruh kepercayaan kafir Manichaeisme yang menyamakan Anak Tuhan (Yesus) identik dengan Matahari, yang kemudian pada abad ke-4 Masehi kepercayaan itu masuk dalam agama Kristen. Sehingga perayaan hari kelahiran Sun-god (Dewa Matahari) yang jatuh pada tanggal 25 Desember, diresmikan menjadi hari kelahiran Son of God (Anak Tuhan—Yesus).
Demikianlah asal usul “Christmas—Natal” yang dilestarikan oleh dunia Barat sampai sekarang. Walaupun namanya diubah menjadi selain Sun-day, Son of God, Christmas, dan Natal, pada hakikatnya sama dengan meraykan hari kelahiran dewa Matahari. Sebgai contoh, kita bisa saja menamakan kelinci itu dengan nama singa, tetapi bagaimanapun juga fisiknya tetap kelinci.
Marilah kita kembali membaca Encyclopaedia Britannica yang mengatakan sebagai berikut :
“Certain Latins, as early as 354, may have transferred the birthday from January 6th to December 25, which was then a Mithraic feast … or birthday of the unconquered SUN … The Syrians and Armenians, who clung to January 6th, accused the Romans of sun worship and idolatry, contending … that the feast of December 25th, had been invented by disciples of Cerinthus ….”
“kemungkinan besar bangsa Latin/Roma sejak tahun 354 M. telah mengganti hari kelahiran dewa Matahari dari tanggal 6 Januari ke 25 Desember, yang merupakan hari kelahiran Anak dewa Mitra atau kelahiran dewa Matahari yang tak terkalahkan. Tindakan ini mengakibatkan orang-orang Kristen Syiria dan Armenia marah-marah. Karena sudah terbiasa merayakan hari kelahiran Yesus pada tanggal 6 Januari, mereka mengecam bahwa perayaan tanggal 25 Desember itu adalah hari kelahiran Dewa Matahari yang dipercayai oleh bangsa Romawi. Penyusupan ajaran ini ke dalam agama Kristen, dilakukan oleh Cerinthus ….” ***
5. Asal Usul Natal
Oleh Herbert W. Armstrong
Kita mewarisi Natal berasal dari Gereja Katolik Roma, dan gereja itu mendapatkannya dari kepercayaan pagan (kafir) Politeisme, lalu dari manakah agama kafir itu mendapatkan ajaran itu ? Di mana, kapan, dan bagaimana bentuk asli ajaran itu ?
Bila kita telusuri mulai dari ayat-ayat Bibel (Alkitab) sampai pada sejarah kepercayaan bangsa Babilonia kuno, niscaya akan ditemukan bahwa ajaran itu berasal dari kepercayaan berhala yang dianut oleh masyarakat Babilonia di bawah raja Nimrod (Namrud—di masa inilah nabi Ibrahim lahir). Jelasnya, akar kepercayaan ini tumbuh setelah terjadi banjir besar di masa nabi Nuh.
Nimrod, cucu Ham, anak nabi Nuh, adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia. Sejak itulah terdapat dasar-dasar pemerintahan dan negara, dan sistem ekonomi dengan cara bersaing untuk meraih keuntungan. Nimrod inilah mendirikan menara Babel, membangun kota Babilonia, Nineweh dan kota-kota lainnya. Dia pula yang pertama membangun kerajaan di dunia. Nama “Nimrod” dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata “Marad” yang artinya “dia membangkang atau murtad” (Karena bahasa Ibrani serumpun dengan bahasa Arab, silahkan anda membandingkan kata “Marad” dengan kata Arab “Ridda” atau “murtad”.pen).
Dari catatan-catatan kuno, kita mengetahui perjalanan Nimrod ini, yang mengawali pemurtadan terhadap Tuhan dan menjadi biang manusia pembangkang di dunia sampai saat ini. Jumlah kejahatannya amat banyak, diantaranya, dia mengawini ibu kandungnya sendiri yang bernama Semiramis. Setelah Nimrod meninggal dunia, ibu yang merangkap sebagai istri tersebut menyebarkan ajaran bahwa Roh Nimrod tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Dia membuktikan ajarannya dengan adanya pohon Evergreen yang tumbuh dari sebatang kayu yang mati, yang ditafsirkan oleh Semiramis sebagai bukti kehidupan baru bagi Nimrod yang sudah mati. Untuk mengenang hari kelahirannya, Nimrod selalu hadir di pohon evergreen ini dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. 25 Desember itulah hari kelahiran Nimrod. Dan inilah asal usul pohon Natal.
Melalui pengaruh dan pemujaannya kepada Nimrod, Semiramis dianggap sebagai “Ratu Langit” oleh rakyat Babilonia. Dengan berbagai julukan, akhirnya Nimrod dipuja sebagai “Anak Suci dari Sorga”. Melalui perjalanan sejarah dan pergantian generasi dari masa ke masa, dari satu bangsa ke bangsa lainnya, penyembahan berhala versi Babilonia ini berubah menjadi Mesiah Palsu yang berupa dewa Baal, anak dewa Matahari. Dalam sistem kepercayaan Babilonia ini, “Ibu dan anak” (Semiramis dan Nimrod yang lahir kembali) menjadi obyek penyembahan. Ajaran Penyembahan kepada ibu dan anak ini menyebar luas sampai di luar Babilonia dengan bentuk dan nama yang berbeda-beda, sesuai dengan bahasa di negara-negara yang ditempatinya. Di Mesir dewa-dewi itu bernama Isis dan Osiris. Di Asia bernama Cybele dan Deoius. Di agama Pagan Roma disebut Fortuna dan Yupiter. Bahkan di Yunani, China, Jepang, Tibet bisa ditemukan adat pemujaan terhadap dewi Madonna, jauh sebelum Yesus lahir !
Sampai pada abad ke-4 dan ke-5 Masehi, ketika dunia pagan (penyembah banyak dewa) Romawi menerima agama baru yang disebut “Kristen” dengan membawa adat dan kepercayaan pagan mereka yang lama. Akibatnya kepercayaan kepada Dewi Madonna, Ibu dan Anak juga menjadi populer, terutama di waktu hari Natal. Di setiap musim Natal kita selalu mendengar lagu-lagu atau hymne : “Silent Night” atau “Holy Night” yang sangat akrab dengan tema pemujaan terhadap Ibu dan Anak.
Kita yang sejak lahir diwarnai oleh alam budaya Babilonia, telah diajarkan untuk mengagungkan dan memuliakan semua tradisi yang berasal dari jaman jahiliyah kuno itu. Kita tidak pernah bertanya untuk mengetahui dari manakah asal usul adat seperti itu—Apakah ia berasal dari ajaran Bibel (Alkitab), ataukah ia berasal dari kepercayaan penyembah berhala yang sesat ?
Kita terperangah seakan-akan tidak mau menerima kebenaran ini, karena seluruh dunia terlanjur telah melakukannya. Lebih aneh lagi, sebagian besar meremehkan dan mencemooh kebenaran ini. Namun Tuhan telah berfirman kepada para utusannya yang setia :
“Katakan dengan lantang, dan jangan menghiraukan penghinaan mereka ! Kumandangkan suaramu seperti terompet ! Dan tunjukkan di depan umatKu tentang kesesatan mereka !”
Memang kenyataan ini sungguh sangat mengejutkan bagi mereka, meskipun ini adalah fakta sejarah dan berdasarkan kebenaran dari Bibel (Alkitab).
Natal adalah acara ritual yang berasal dari masa Babilonia kuno yang belum mengenal agama yang benar. Tradisi ini diwariskan puluhan abad yang lampau sampai kepada kita.
Di Mesir, ia dipercayai bahwa Dewi Isis (Dewi Langit) melahirkan anaknya pada tanggal 25 Desember. Hampir semua orang-orang penyembah berhala (paganis) di dunia waktu itu, merayakan ulang tahun (natal) anak Dewi Isis ini jauh sebelum kelahiran Yesus.
Dengan demikian, sudah jelas bagi kita bahwa 25 Desember itu bukanlah hari kelahiran Yesus Kristus. Para murid Yesus dan orang-orang Kristen abad pertama tidak pernah menyelenggarakan Natal, meskipun hanya sekali. Tidak ada ajaran atau pun perintah perayaan Natal di dalam Bibel. Sekali lagi, perayaan Natal atau Christmas itu adalah ulang tahun anak dewa yang dianut oleh para paganis, dan bukan dari ajaran Kristen. Percaya atau tidak, terserah anda !
Upacara ini berasal dari cara-cara pemujaan yang dikenal dengan “Chaldean Mysteries” (Misteri Kaldea) berasal dari ajaran Semiramis, istri Nimrod. Kemudian adat ini dilestarikan oleh para penyembah berhala secara turun-temurun hingga sekarang dengan wajah baru yang disebut Kristen. ***
Kita mewarisi Natal berasal dari Gereja Katolik Roma, dan gereja itu mendapatkannya dari kepercayaan pagan (kafir) Politeisme, lalu dari manakah agama kafir itu mendapatkan ajaran itu ? Di mana, kapan, dan bagaimana bentuk asli ajaran itu ?
Bila kita telusuri mulai dari ayat-ayat Bibel (Alkitab) sampai pada sejarah kepercayaan bangsa Babilonia kuno, niscaya akan ditemukan bahwa ajaran itu berasal dari kepercayaan berhala yang dianut oleh masyarakat Babilonia di bawah raja Nimrod (Namrud—di masa inilah nabi Ibrahim lahir). Jelasnya, akar kepercayaan ini tumbuh setelah terjadi banjir besar di masa nabi Nuh.
Nimrod, cucu Ham, anak nabi Nuh, adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia. Sejak itulah terdapat dasar-dasar pemerintahan dan negara, dan sistem ekonomi dengan cara bersaing untuk meraih keuntungan. Nimrod inilah mendirikan menara Babel, membangun kota Babilonia, Nineweh dan kota-kota lainnya. Dia pula yang pertama membangun kerajaan di dunia. Nama “Nimrod” dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata “Marad” yang artinya “dia membangkang atau murtad” (Karena bahasa Ibrani serumpun dengan bahasa Arab, silahkan anda membandingkan kata “Marad” dengan kata Arab “Ridda” atau “murtad”.pen).
Dari catatan-catatan kuno, kita mengetahui perjalanan Nimrod ini, yang mengawali pemurtadan terhadap Tuhan dan menjadi biang manusia pembangkang di dunia sampai saat ini. Jumlah kejahatannya amat banyak, diantaranya, dia mengawini ibu kandungnya sendiri yang bernama Semiramis. Setelah Nimrod meninggal dunia, ibu yang merangkap sebagai istri tersebut menyebarkan ajaran bahwa Roh Nimrod tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Dia membuktikan ajarannya dengan adanya pohon Evergreen yang tumbuh dari sebatang kayu yang mati, yang ditafsirkan oleh Semiramis sebagai bukti kehidupan baru bagi Nimrod yang sudah mati. Untuk mengenang hari kelahirannya, Nimrod selalu hadir di pohon evergreen ini dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. 25 Desember itulah hari kelahiran Nimrod. Dan inilah asal usul pohon Natal.
Melalui pengaruh dan pemujaannya kepada Nimrod, Semiramis dianggap sebagai “Ratu Langit” oleh rakyat Babilonia. Dengan berbagai julukan, akhirnya Nimrod dipuja sebagai “Anak Suci dari Sorga”. Melalui perjalanan sejarah dan pergantian generasi dari masa ke masa, dari satu bangsa ke bangsa lainnya, penyembahan berhala versi Babilonia ini berubah menjadi Mesiah Palsu yang berupa dewa Baal, anak dewa Matahari. Dalam sistem kepercayaan Babilonia ini, “Ibu dan anak” (Semiramis dan Nimrod yang lahir kembali) menjadi obyek penyembahan. Ajaran Penyembahan kepada ibu dan anak ini menyebar luas sampai di luar Babilonia dengan bentuk dan nama yang berbeda-beda, sesuai dengan bahasa di negara-negara yang ditempatinya. Di Mesir dewa-dewi itu bernama Isis dan Osiris. Di Asia bernama Cybele dan Deoius. Di agama Pagan Roma disebut Fortuna dan Yupiter. Bahkan di Yunani, China, Jepang, Tibet bisa ditemukan adat pemujaan terhadap dewi Madonna, jauh sebelum Yesus lahir !
Sampai pada abad ke-4 dan ke-5 Masehi, ketika dunia pagan (penyembah banyak dewa) Romawi menerima agama baru yang disebut “Kristen” dengan membawa adat dan kepercayaan pagan mereka yang lama. Akibatnya kepercayaan kepada Dewi Madonna, Ibu dan Anak juga menjadi populer, terutama di waktu hari Natal. Di setiap musim Natal kita selalu mendengar lagu-lagu atau hymne : “Silent Night” atau “Holy Night” yang sangat akrab dengan tema pemujaan terhadap Ibu dan Anak.
Kita yang sejak lahir diwarnai oleh alam budaya Babilonia, telah diajarkan untuk mengagungkan dan memuliakan semua tradisi yang berasal dari jaman jahiliyah kuno itu. Kita tidak pernah bertanya untuk mengetahui dari manakah asal usul adat seperti itu—Apakah ia berasal dari ajaran Bibel (Alkitab), ataukah ia berasal dari kepercayaan penyembah berhala yang sesat ?
Kita terperangah seakan-akan tidak mau menerima kebenaran ini, karena seluruh dunia terlanjur telah melakukannya. Lebih aneh lagi, sebagian besar meremehkan dan mencemooh kebenaran ini. Namun Tuhan telah berfirman kepada para utusannya yang setia :
“Katakan dengan lantang, dan jangan menghiraukan penghinaan mereka ! Kumandangkan suaramu seperti terompet ! Dan tunjukkan di depan umatKu tentang kesesatan mereka !”
Memang kenyataan ini sungguh sangat mengejutkan bagi mereka, meskipun ini adalah fakta sejarah dan berdasarkan kebenaran dari Bibel (Alkitab).
Natal adalah acara ritual yang berasal dari masa Babilonia kuno yang belum mengenal agama yang benar. Tradisi ini diwariskan puluhan abad yang lampau sampai kepada kita.
Di Mesir, ia dipercayai bahwa Dewi Isis (Dewi Langit) melahirkan anaknya pada tanggal 25 Desember. Hampir semua orang-orang penyembah berhala (paganis) di dunia waktu itu, merayakan ulang tahun (natal) anak Dewi Isis ini jauh sebelum kelahiran Yesus.
Dengan demikian, sudah jelas bagi kita bahwa 25 Desember itu bukanlah hari kelahiran Yesus Kristus. Para murid Yesus dan orang-orang Kristen abad pertama tidak pernah menyelenggarakan Natal, meskipun hanya sekali. Tidak ada ajaran atau pun perintah perayaan Natal di dalam Bibel. Sekali lagi, perayaan Natal atau Christmas itu adalah ulang tahun anak dewa yang dianut oleh para paganis, dan bukan dari ajaran Kristen. Percaya atau tidak, terserah anda !
Upacara ini berasal dari cara-cara pemujaan yang dikenal dengan “Chaldean Mysteries” (Misteri Kaldea) berasal dari ajaran Semiramis, istri Nimrod. Kemudian adat ini dilestarikan oleh para penyembah berhala secara turun-temurun hingga sekarang dengan wajah baru yang disebut Kristen. ***
6. Asal Mula Pohon Natal
Oleh Herbert W. Armstrong
Sekarang dari manakah kita mendapatkan kebiasaan memasang pohon Natal itu ? di antara para penganut agama Pagan kuno, pohon itu disebut “Mistleto” yang dipakai pada saat perayaan musim panas, karena mereka harus memberikan persembahan suci kepada matahari, yang telah memberikan mujizat penyembuhan. Kebiasaan berciuman di bawah pohon itu meruapakan awal acara di malam hari, yang dilanjutkan dengan pesta makan dan minum sepuas-puasnya, sebagai perayaan yang diselenggarakan untuk memperingati kematian “Matahari Tua” dan kelahiran “Matahari Baru” di musim panas.
Rangkaian bunga suci yang disebut Holly Berries juga dipersembahkan kepada dewa Matahari. Sedangkan batang pohon Yule dianggap sebagai wujud dari dewa matahari. Begitu pula menyalakan lilin yang terdapat dalam upacara Kristen hanyalah kelanjutan dari kebiasaan kafir, sebagai tanda penghormatan terhadap dewa matahari yang bergeser menempati angkasa sebelah selatan.
Encyclopedia Americana menjelaskan sebagai berikut :
“The Holly, the Mistletoe, the Yule log … are relics of pre-Christian times.”
“Rangkaian bunga Holly, pohon Mistletoe dan batang pohon Yule … yang dipakai sebagai penghias malam Natal adalah warisan dari zaman sebelum Kristen.”
Sedangkan buku Answers to Questions yang ditulis oleh Frederick J. Haskins menyebutkan bahwa :
“The use of Christmas wreaths is believed by authorities to be traceable to the pagan customs of decorating buildings dan places of worship at the feast whick took place at the same time as Christmas. The Christmas tree is from Egypt, and its origin date from a period long anterior to the Christian Era.”
“Hiasan yang dipakai pada upacara Natal adalah warisan dari adat agama penyembah berhala (paganisme), yang menghiasi rumah dan tempat peribadatan mereka yang waktunya bertepatan dengan malam Natal sekarang. Sedangkan pohon Natal berasal dari kebiasaan Mesir Kuno, yang masanya lama sekali sebelum lahirnya agama Kristen.” ***
Sekarang dari manakah kita mendapatkan kebiasaan memasang pohon Natal itu ? di antara para penganut agama Pagan kuno, pohon itu disebut “Mistleto” yang dipakai pada saat perayaan musim panas, karena mereka harus memberikan persembahan suci kepada matahari, yang telah memberikan mujizat penyembuhan. Kebiasaan berciuman di bawah pohon itu meruapakan awal acara di malam hari, yang dilanjutkan dengan pesta makan dan minum sepuas-puasnya, sebagai perayaan yang diselenggarakan untuk memperingati kematian “Matahari Tua” dan kelahiran “Matahari Baru” di musim panas.
Rangkaian bunga suci yang disebut Holly Berries juga dipersembahkan kepada dewa Matahari. Sedangkan batang pohon Yule dianggap sebagai wujud dari dewa matahari. Begitu pula menyalakan lilin yang terdapat dalam upacara Kristen hanyalah kelanjutan dari kebiasaan kafir, sebagai tanda penghormatan terhadap dewa matahari yang bergeser menempati angkasa sebelah selatan.
Encyclopedia Americana menjelaskan sebagai berikut :
“The Holly, the Mistletoe, the Yule log … are relics of pre-Christian times.”
“Rangkaian bunga Holly, pohon Mistletoe dan batang pohon Yule … yang dipakai sebagai penghias malam Natal adalah warisan dari zaman sebelum Kristen.”
Sedangkan buku Answers to Questions yang ditulis oleh Frederick J. Haskins menyebutkan bahwa :
“The use of Christmas wreaths is believed by authorities to be traceable to the pagan customs of decorating buildings dan places of worship at the feast whick took place at the same time as Christmas. The Christmas tree is from Egypt, and its origin date from a period long anterior to the Christian Era.”
“Hiasan yang dipakai pada upacara Natal adalah warisan dari adat agama penyembah berhala (paganisme), yang menghiasi rumah dan tempat peribadatan mereka yang waktunya bertepatan dengan malam Natal sekarang. Sedangkan pohon Natal berasal dari kebiasaan Mesir Kuno, yang masanya lama sekali sebelum lahirnya agama Kristen.” ***
7. Siapa Santa Claus/Sinterklas itu ?
Oleh Herbert W. Armstrong
Santa Claus bukan ajaran yang berasal dari paganisme, tetapi juga bukan ajaran Kristen. Sinterklas ini adalah ciptaan seorang pastur yang bernama Santo Nicolas yang hidup pada abad ke empat Masehi. Hal ini dijelaskan oleh Encyclopedia Britannica, voleme 19 halaman 648 – 649, edisi ke sebelas, yang berbunyi sebagai berikut :
“St. Nicholas, bishop of Myra, a saint honored by the Greeks and Latins on the 6 th of December … A Legend of his surreptitious bestowal of dowries on the three daughters of an impoverrished citizen … is said to have originated the old custom of giving presents in secret on the Eve of St. nicholas [Dec. 6], sibsequently transferred to Christmas day. Hence the association of Christmas with Santa Claus …”
“St. Nicolas, adalah seorang pastur di Myra yang amat diagung-agungkan oleh orang-orang Yunani dan Latin setiap tanggal 6 Desember …. Legenda ini berawal dari kebiasaannya yang suka memberikan hadiah secara sembunyi-sembunyi kepada tiga anak wanita miskin .. untuk melestarikan kebiasaan lama dengan memberikan hadiah secara tersembunyi itu digabungkan ke dalam malam Natal. Akhirnya terkaitlah antara hari Natal dan Santa Claus ….”
Sungguh merupakan kejanggalan ! Orangtua menghukum anaknya yang berkata bohong. Tetapi di saat menjelang Natal, mereka membohongi anak-anak dengan cerita Sinterklas yang memberikan hadiah di saat mereka tidur. Bukankah ini suatu keanehan, ketika anak-anak menginjak dewasa dan mengenal kebenaran, pasti akan beranggapan bahwa Tuhan hanyalah mitos atau dongeng belaka ?
Dengan cara ini tidak sedikit orang yang merasa tertipu, dan mereka pun mengatakan :
“Ya, saya akan membongkar pula tentang mitos Yesus Kristus !”
Inikah ajaran Kristen yang mengajarkan mitos dan kebohongan kepada anak-anak ? Padahal Tuhan sudah mengatakan :
“Janganlah menjadi saksi palsu. Dan ada cara yang menurut manusia betul, tetapi sebenarnya itu adalah ke jalan kematian dan kesesatan.”
Oleh karena itu, upacara si Santa Tua itu juga merupakan Setan.
Adakah hubungan antara Sinter Klas dengan Setan itu ?
Di dalam kitab suci telah dijelaskan sebagai berikut :
“Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat terang. Jadi itu bukanlah hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.” (II Korintus 11 : 14)
Dari bukti-bukti nyata yang telah kita ungkap tadi dapatlah diambil kesimpulan, bahwa perayaan Natal atau Christmas itu bukanlah ajaran Kristen yang sebenarnya, melainkan kebiasaan para penyembah berhala (Paganis). Ia warisan dari kepercayaan kuno Babilonia ribuan tahun yang lampau. ***
Santa Claus bukan ajaran yang berasal dari paganisme, tetapi juga bukan ajaran Kristen. Sinterklas ini adalah ciptaan seorang pastur yang bernama Santo Nicolas yang hidup pada abad ke empat Masehi. Hal ini dijelaskan oleh Encyclopedia Britannica, voleme 19 halaman 648 – 649, edisi ke sebelas, yang berbunyi sebagai berikut :
“St. Nicholas, bishop of Myra, a saint honored by the Greeks and Latins on the 6 th of December … A Legend of his surreptitious bestowal of dowries on the three daughters of an impoverrished citizen … is said to have originated the old custom of giving presents in secret on the Eve of St. nicholas [Dec. 6], sibsequently transferred to Christmas day. Hence the association of Christmas with Santa Claus …”
“St. Nicolas, adalah seorang pastur di Myra yang amat diagung-agungkan oleh orang-orang Yunani dan Latin setiap tanggal 6 Desember …. Legenda ini berawal dari kebiasaannya yang suka memberikan hadiah secara sembunyi-sembunyi kepada tiga anak wanita miskin .. untuk melestarikan kebiasaan lama dengan memberikan hadiah secara tersembunyi itu digabungkan ke dalam malam Natal. Akhirnya terkaitlah antara hari Natal dan Santa Claus ….”
Sungguh merupakan kejanggalan ! Orangtua menghukum anaknya yang berkata bohong. Tetapi di saat menjelang Natal, mereka membohongi anak-anak dengan cerita Sinterklas yang memberikan hadiah di saat mereka tidur. Bukankah ini suatu keanehan, ketika anak-anak menginjak dewasa dan mengenal kebenaran, pasti akan beranggapan bahwa Tuhan hanyalah mitos atau dongeng belaka ?
Dengan cara ini tidak sedikit orang yang merasa tertipu, dan mereka pun mengatakan :
“Ya, saya akan membongkar pula tentang mitos Yesus Kristus !”
Inikah ajaran Kristen yang mengajarkan mitos dan kebohongan kepada anak-anak ? Padahal Tuhan sudah mengatakan :
“Janganlah menjadi saksi palsu. Dan ada cara yang menurut manusia betul, tetapi sebenarnya itu adalah ke jalan kematian dan kesesatan.”
Oleh karena itu, upacara si Santa Tua itu juga merupakan Setan.
Adakah hubungan antara Sinter Klas dengan Setan itu ?
Di dalam kitab suci telah dijelaskan sebagai berikut :
“Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat terang. Jadi itu bukanlah hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.” (II Korintus 11 : 14)
Dari bukti-bukti nyata yang telah kita ungkap tadi dapatlah diambil kesimpulan, bahwa perayaan Natal atau Christmas itu bukanlah ajaran Kristen yang sebenarnya, melainkan kebiasaan para penyembah berhala (Paganis). Ia warisan dari kepercayaan kuno Babilonia ribuan tahun yang lampau. ***
8. Kata Bibel Tentang Pohon Natal
Oleh Herbert W. Armstrong
Bagaimana Bibel berbicara tentang Natal, atau mencatat pandangan para murid Yesus atau bapak-bapak gereja awal. Jawabannya sungguh sangat mengejutkan bagi kalangan Kristen sendiri. Sebagaimana yang dikatakan Bibel (Alkitab) pada kitab Yeremia 10 : 2 – 4 yang berbunyi sebagai berikut :
“Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan.”
“Bukankah berhala itu pohon yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu?”
Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan goyang.”
Itulah keterangan yang jelas dari Bibel (Alkitab) tentang pohon Natal. Kita dilarang mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa penyembah berhala. Sebab hal itu merupakan perbuatan yang sesat menyekutukan Tuhan. Pada ayat kelima dijelaskan bahwa :
“Pohon itu tidak bisa berbicara, dan orang harus mengangkatnya, karena ia tidak bisa berjalan sendiri.”
“Janganlah takut kepadanya, sebab ia tidak dapat berbuat jahat, juga tidak dapat berbuat baik.”
Sebab mereka bukanlah dewa yang harus ditakuti. Bagi mereka yang tidak pernah membaca atau yang melupakan ayat ini, beranggapan bahwa tidak ada larangan untuk membuat pohon Natal. Tetapi jika telah membacanya, apa yang harus dikatakan ? ***
Bagaimana Bibel berbicara tentang Natal, atau mencatat pandangan para murid Yesus atau bapak-bapak gereja awal. Jawabannya sungguh sangat mengejutkan bagi kalangan Kristen sendiri. Sebagaimana yang dikatakan Bibel (Alkitab) pada kitab Yeremia 10 : 2 – 4 yang berbunyi sebagai berikut :
“Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan.”
“Bukankah berhala itu pohon yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu?”
Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan goyang.”
Itulah keterangan yang jelas dari Bibel (Alkitab) tentang pohon Natal. Kita dilarang mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa penyembah berhala. Sebab hal itu merupakan perbuatan yang sesat menyekutukan Tuhan. Pada ayat kelima dijelaskan bahwa :
“Pohon itu tidak bisa berbicara, dan orang harus mengangkatnya, karena ia tidak bisa berjalan sendiri.”
“Janganlah takut kepadanya, sebab ia tidak dapat berbuat jahat, juga tidak dapat berbuat baik.”
Sebab mereka bukanlah dewa yang harus ditakuti. Bagi mereka yang tidak pernah membaca atau yang melupakan ayat ini, beranggapan bahwa tidak ada larangan untuk membuat pohon Natal. Tetapi jika telah membacanya, apa yang harus dikatakan ? ***
Minggu, 26 Desember 2010
9. Hadih Natal
Oleh Herbert W. Armstrong
Acara yang paling penting dari seluruh kegitan Natal adalah The Christmas Shopping Season – Musim Belanja Natal yang dilakukan dengan cara membeli dan tukar menukar hadiah. Mungkin banyak orang yang mengecam kami sambil berkata :
“Bukankah Bibel (Alkitab) telah menceritakan kepada kita untuk ditiru ? Lupakah kita kisah 3 orang dari timur yang datang ke Betlehem untuk memberikan hadiah ketika Yesus lahir ?”
Memang, kami mengetahui cerita itu di dalam Alkitab. Tetapi, silahkan anda melihat keterangan kami yang mengejutkan ini. Marilah menengok sejarah asal usul tukar menukar hadiah itu, kemudian kita bandingkan dengan ayat Alkitab.
Pada Bibliothica Sacra, volume 12, halaman 153 – 155, kita dapat membaca sebagai berikut :
“The interchange of presents between friends is alike characteristic of Christmas and the Saturnalia, and must have been adopted by Christians from the Pagan, as the admonition of Tertullian plainly shows.”
“Tukar menukar hadiah antar teman di hari Natal serupa dengan adat agama Saturnalia. Kemungkinan besar, kebiasaan ini diadopsi oleh orang-orang Kristen dari agama Pagan, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang Tertulianus.”
Dari bukti yang jelas ini, ternyata kebiasaan pertukaran hadiah sesama teman dan family pada hari Natal itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan kisah dalam Alkitab tersebut. Acara Natal bukanlah merayakan ulang tahun Yesus Kristus, juga bukan untuk menghormatinya.
Sebagai contoh, seorang teman yang sangat anda cintai sedang merayakan ulang tahunnya. Bila ingin membahagiakannya di hari kelahirannya itu, apakah anda membeli hadiah untuk teman yang lain ? Membeli lagi dan tukar menukar hadiah dengan teman-teman dan kekasih anda, tetapi tidak memberi hadiah apa pun kepada teman yang anda cintai, yang sedang anda rayakan hari ulang tahunnya ? Tidakkah disadari keganjilan seperti ini ?
Sebuah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri yang selalu dilakukan oleh hampir semua orang di seluruh dunia. Mereka menghormati sebuah hari –yang sebenarnya bukan hari kelahiran Yesus Kristus—dengan berbelanja dan membeli hadiah sebanyak-banyaknya untuk ditukarkan kepada teman-teman dan kerabatnya. Dari pengalaman saya selama bertahun-tahun, begitu pula pengalaman para Pastur dan pendeta; apabila bulan Desember tiba, hampir semua orang yang mengaku Kristen lupa memberi hadiah kepada Yesus Kristus yang mereka cintai.
Desember adalah bulan yang paling sulit untuk menghidupkan ajaran Yesus. Sebab semua orang terlalu disibukkan untuk membeli dan menukar hadiah daripada mengingat Yesus dan menghidupkan ajarannya. Peristiwa melupakan Yesus ini terus berlangsung sampai bulan Januari bahkan Februari. Sebab mereka harus melunasi biaya pengeluaran yang dibelanjakan pada waktu Natal. Sehingga mereka sulit mengabdi kepada Yesus kembali sebelum bulan Maret.
Sekarang, perhatikan apa kata Bibel (Alkitab) tentang tiga orang dari timur yang memberikan hadiah kepada Yesus, yang berbunyi sebagai berikut :
"Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel." Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia." Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. ***
Acara yang paling penting dari seluruh kegitan Natal adalah The Christmas Shopping Season – Musim Belanja Natal yang dilakukan dengan cara membeli dan tukar menukar hadiah. Mungkin banyak orang yang mengecam kami sambil berkata :
“Bukankah Bibel (Alkitab) telah menceritakan kepada kita untuk ditiru ? Lupakah kita kisah 3 orang dari timur yang datang ke Betlehem untuk memberikan hadiah ketika Yesus lahir ?”
Memang, kami mengetahui cerita itu di dalam Alkitab. Tetapi, silahkan anda melihat keterangan kami yang mengejutkan ini. Marilah menengok sejarah asal usul tukar menukar hadiah itu, kemudian kita bandingkan dengan ayat Alkitab.
Pada Bibliothica Sacra, volume 12, halaman 153 – 155, kita dapat membaca sebagai berikut :
“The interchange of presents between friends is alike characteristic of Christmas and the Saturnalia, and must have been adopted by Christians from the Pagan, as the admonition of Tertullian plainly shows.”
“Tukar menukar hadiah antar teman di hari Natal serupa dengan adat agama Saturnalia. Kemungkinan besar, kebiasaan ini diadopsi oleh orang-orang Kristen dari agama Pagan, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang Tertulianus.”
Dari bukti yang jelas ini, ternyata kebiasaan pertukaran hadiah sesama teman dan family pada hari Natal itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan kisah dalam Alkitab tersebut. Acara Natal bukanlah merayakan ulang tahun Yesus Kristus, juga bukan untuk menghormatinya.
Sebagai contoh, seorang teman yang sangat anda cintai sedang merayakan ulang tahunnya. Bila ingin membahagiakannya di hari kelahirannya itu, apakah anda membeli hadiah untuk teman yang lain ? Membeli lagi dan tukar menukar hadiah dengan teman-teman dan kekasih anda, tetapi tidak memberi hadiah apa pun kepada teman yang anda cintai, yang sedang anda rayakan hari ulang tahunnya ? Tidakkah disadari keganjilan seperti ini ?
Sebuah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri yang selalu dilakukan oleh hampir semua orang di seluruh dunia. Mereka menghormati sebuah hari –yang sebenarnya bukan hari kelahiran Yesus Kristus—dengan berbelanja dan membeli hadiah sebanyak-banyaknya untuk ditukarkan kepada teman-teman dan kerabatnya. Dari pengalaman saya selama bertahun-tahun, begitu pula pengalaman para Pastur dan pendeta; apabila bulan Desember tiba, hampir semua orang yang mengaku Kristen lupa memberi hadiah kepada Yesus Kristus yang mereka cintai.
Desember adalah bulan yang paling sulit untuk menghidupkan ajaran Yesus. Sebab semua orang terlalu disibukkan untuk membeli dan menukar hadiah daripada mengingat Yesus dan menghidupkan ajarannya. Peristiwa melupakan Yesus ini terus berlangsung sampai bulan Januari bahkan Februari. Sebab mereka harus melunasi biaya pengeluaran yang dibelanjakan pada waktu Natal. Sehingga mereka sulit mengabdi kepada Yesus kembali sebelum bulan Maret.
Sekarang, perhatikan apa kata Bibel (Alkitab) tentang tiga orang dari timur yang memberikan hadiah kepada Yesus, yang berbunyi sebagai berikut :
"Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel." Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia." Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. ***
10. Hadiah Untuk Yesus
Oleh Herbert W. Armstrong
Perhatikanlah dengan teliti. Ayat Bibel tersebut menceritakan bahwa pada mulanya orang-orang Majus tersebut menanyakan tentang Bayi Yesus yang lahir sebagai Raja Yahudi. Lalu, mengapa mereka memberi hadiah kepadanya ? Apakah karena hari kelahirannya ?
Jawabannya adalah tidak. Sebab mereka memberi hadiah beberapa hari bahkan beberapa minggu setelah hari kelahirannya.
Bisakah peristiwa ini dipakai pedoman bagi kita untuk melakukan kebiasaan memberi atau saling menukar hadiah di antar kita ? Jelas tidak bisa. Sebab orang-orang Majus tersebut tidak saling menukar hadiahnya, tetapi mereka memberi hadiah kepada Yesus. Bukan tukar menukar hadiah sesama teman atau kerabatnya.
Mengapa ? Silahkan anda membaca buku Adam Clarke Commentary, volume 5, halaman 46 yang berbunyi sebagai berikut :
“Verse 11. (They presented unto him gifts). The people of the east never approach the presence of kings and great personages, without a present in their hands. The custom is often noticed in the Old Testament, and still prevails in the east, and in some of the newly iscored South Sea Islands.”
“Ayat 11. (Mereka memberi hadiah kepadanya). Adalah kebiasaan orang-orang timur, apabila menghadap raja atau orang-orang terkemuka, mereka selalu membawa hadiah. Kebiasaan seperti ini juga tercantum dalam kitab Perjanjian Lama, dan masih berlaku di timur, juga dapat ditemukan di South Sea Islands (Kepulauan Laut Selatan).”
Dari keterangan Adam Clarke ini, jelaslah bagi kita, bahwa peristiwa tersebut tidak bisa dipakai pedoman atau dikaitkan dengan kebiasaan Kristen baru dengan menukar hadiah kepada temannya untuk menghormati ulang tahun Yesus. Sebaliknya, mereka mengikuti adat orang-orang timur kuno yang memberi hadiah ketika menghadap raja. Mereka mendatangi Yesus, yang lahir sebagai Raja Yahudi. Sebagaimana Ratu Sheba (Balqis) membawa hadiah kepada Raja Salomo (Sulaiman). Bahkan seperti sekarang ini, para tamu negara pasti membawa hadiah atau cindera mata apabila datang ke White House (Gedung Putih) untuk menemui prresiden.
Jadi kebiasaan menukar hadiah ini bukanlah dari ajaran Kristen, melainkan hanya merupakan pelestarian tradisi lama yang dilakukan oleh orang-orang pagan (penyembah berhala). Di sat menjelang Natal atau Christmas yang katanya untuk menghormati Kristus dan menghidupkan ajarannya, justru orang-orang Kristen bertambah set back (jauh) dari ajaran Yesus. ***
Perhatikanlah dengan teliti. Ayat Bibel tersebut menceritakan bahwa pada mulanya orang-orang Majus tersebut menanyakan tentang Bayi Yesus yang lahir sebagai Raja Yahudi. Lalu, mengapa mereka memberi hadiah kepadanya ? Apakah karena hari kelahirannya ?
Jawabannya adalah tidak. Sebab mereka memberi hadiah beberapa hari bahkan beberapa minggu setelah hari kelahirannya.
Bisakah peristiwa ini dipakai pedoman bagi kita untuk melakukan kebiasaan memberi atau saling menukar hadiah di antar kita ? Jelas tidak bisa. Sebab orang-orang Majus tersebut tidak saling menukar hadiahnya, tetapi mereka memberi hadiah kepada Yesus. Bukan tukar menukar hadiah sesama teman atau kerabatnya.
Mengapa ? Silahkan anda membaca buku Adam Clarke Commentary, volume 5, halaman 46 yang berbunyi sebagai berikut :
“Verse 11. (They presented unto him gifts). The people of the east never approach the presence of kings and great personages, without a present in their hands. The custom is often noticed in the Old Testament, and still prevails in the east, and in some of the newly iscored South Sea Islands.”
“Ayat 11. (Mereka memberi hadiah kepadanya). Adalah kebiasaan orang-orang timur, apabila menghadap raja atau orang-orang terkemuka, mereka selalu membawa hadiah. Kebiasaan seperti ini juga tercantum dalam kitab Perjanjian Lama, dan masih berlaku di timur, juga dapat ditemukan di South Sea Islands (Kepulauan Laut Selatan).”
Dari keterangan Adam Clarke ini, jelaslah bagi kita, bahwa peristiwa tersebut tidak bisa dipakai pedoman atau dikaitkan dengan kebiasaan Kristen baru dengan menukar hadiah kepada temannya untuk menghormati ulang tahun Yesus. Sebaliknya, mereka mengikuti adat orang-orang timur kuno yang memberi hadiah ketika menghadap raja. Mereka mendatangi Yesus, yang lahir sebagai Raja Yahudi. Sebagaimana Ratu Sheba (Balqis) membawa hadiah kepada Raja Salomo (Sulaiman). Bahkan seperti sekarang ini, para tamu negara pasti membawa hadiah atau cindera mata apabila datang ke White House (Gedung Putih) untuk menemui prresiden.
Jadi kebiasaan menukar hadiah ini bukanlah dari ajaran Kristen, melainkan hanya merupakan pelestarian tradisi lama yang dilakukan oleh orang-orang pagan (penyembah berhala). Di sat menjelang Natal atau Christmas yang katanya untuk menghormati Kristus dan menghidupkan ajarannya, justru orang-orang Kristen bertambah set back (jauh) dari ajaran Yesus. ***
11. Natal Memuliakan Tuhan ?
Oleh Herbert W. Armstrong
Ada dua alasan yang dipakai dasar oleh orang-orang yang menyelenggarakan Natal, sebagai cara untuk menghormati Yesus Kristus, meskipun mereka mengetahui bahwa perayaan itu warisan kepercayaan Paganisme :
1. Banyak yang mengajukan alasan : “Walaupun kita tidak mengetahui secara tepat hari kelahiran Yesus, apa salahnya kita memilih hari untuk merayakan ulang tahunnya ?”
Kami akan menjawab dengan pasti tidak bisa. Sebab dalam Catholic Encyclopedia (Ensiklopedi Katolik) telah dijelaskan :
“Sinners alone, not saints, celebrate their birthday = Hanya orang kafir, bukan orang-orang suci, yang merayakan hari ulang tahun mereka.” Perayaan ulang tahun bukan berasal dari agama Kristen, melainkan dari ajaran agama kafir.
2. Ada pula yang beralasan : “Walaupun Natal itu kebiasaan orang-orang kafir (pagan) yang menyembah Dewa Matahari, tetapi kita tidak menyembah dewa tersebut, melainkan untuk menghormati Yesus Kristus.”
Tetapi sudahkah kita mendengarkan jawaban Tuhan melalui firman-Nya yang berbunyi sebagai berikut :
“Maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang tuhan mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada tuhan mereka? Aku pun mau berlaku begitu. Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap Tuhanmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi TUHAN, apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi tuhan mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi tuhan mereka.” (Ulangan 12 : 30 – 31)
Tuhan berfirman dengan jelas dalam kitab suci-Nya, bahwa Dia tidak mau menerima bentuk penyembahan yang menyerupai atau meniru cara penyembahan orang-orang kafir kepada tuhannya. Cara penyembahan seperti itu sangat menjijikkan bagi Tuhan. Bagi-Nya, pemujaan yang demikian itu tidak layak untuk-Nya, melainkan hanya pantas untuk memuja berhala. Sebagaimana yang sering kita dengar, Tuhan melarang kita menyembah-Nya hanya dengan menurut kata hati kita sendiri. Yesus telah bersabda :
“Allah itu Roh, dan barang siapa yang menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran ; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.” (Yohanes 4 : 24)
Dan apa yang dimaksud dengan kebenaran itu ? Firman Tuhan atau Kitab Suci Bibel itulah kebenaran. Sebagaimana sabda Yesus yang berbunyi sebagai berikut :
“Kuduskanlah mereka dalam kebenaran: Firman-Mu adalah kebenaran.” (Yohanes 17 : 17)
Di dalam Bibel sendiri, secara jelas Tuhan berfirman bahwa Dia tidak mau menerima penyembahan kepada-Nya, dengan meniru cara penyembahan para penyembah berhala. Begitu pula cara yang dipakai untuk mengagungkan dan memuliakan Yesus Kristus.
Ingatlah sekali lagi, peringatan Yesus yang berbunyi :
“Percuma mereka beribadah kepadaku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.”
Natal atau Christmas adalah tradisi dan ajaran manusia sedangkan ajaran Tuhan telah melarangnya. Selanjutnya Yesus bersabda lagi :
“Sungguh kamu telah menolak ajaran Tuhan, tetapi kamu mengikuti ajaran tradisimu sendiri.”
Alangkah tepat firman-firman Tuhan yang dilontarkan kepada berjuta-juta orang yang melakukan Natal itu. Mereka mengabaikan ajaran Tuhan. Tuhan melarang pemujaan yang meniru adat kaum kafir penyembah berhala, tetapi dengan senang hati kita melanggarnya. Tuhan berfirman :
“Janganlah kamu berbuat demikian kepada Tuhanmu.”
Ternyata hampir semua orang menganggap ringan larangan itu. Atau karena tidak memiliki dasar agama yang kuat, akhirnya mereka mengikuti tradisi kebanyakan orang-orang untuk merayakan Natal.
Jangan salah ! Tuhan membiarkan anda untuk berbuat semaunya dan tidak mengikuti petunjuk-Nya. Tuhan membiarkan kita untuk tenggelam dalam keramaian dan mengikuti tradisi orang-orang. Bahkan Dia akan membiarkan kita berlumuran dosa. Tetapi, Tuhan juga telah memerintahkan kita tentang datangnya hari perhitungan atau pembalasan. Jika kamu menanam, niscaya kamu akan memetik hasilnya. Yesus adalah firman Tuhan yang hidup, sedang Bibel adalah firman Tuhan yang tertulis. Dan kita akan diadili sesuai dengan ketetapan yang telah digariskan dalam firman tersebut. Kita pun tidak bisa mengelak dan mengabaikannya. ***
Ada dua alasan yang dipakai dasar oleh orang-orang yang menyelenggarakan Natal, sebagai cara untuk menghormati Yesus Kristus, meskipun mereka mengetahui bahwa perayaan itu warisan kepercayaan Paganisme :
1. Banyak yang mengajukan alasan : “Walaupun kita tidak mengetahui secara tepat hari kelahiran Yesus, apa salahnya kita memilih hari untuk merayakan ulang tahunnya ?”
Kami akan menjawab dengan pasti tidak bisa. Sebab dalam Catholic Encyclopedia (Ensiklopedi Katolik) telah dijelaskan :
“Sinners alone, not saints, celebrate their birthday = Hanya orang kafir, bukan orang-orang suci, yang merayakan hari ulang tahun mereka.” Perayaan ulang tahun bukan berasal dari agama Kristen, melainkan dari ajaran agama kafir.
2. Ada pula yang beralasan : “Walaupun Natal itu kebiasaan orang-orang kafir (pagan) yang menyembah Dewa Matahari, tetapi kita tidak menyembah dewa tersebut, melainkan untuk menghormati Yesus Kristus.”
Tetapi sudahkah kita mendengarkan jawaban Tuhan melalui firman-Nya yang berbunyi sebagai berikut :
“Maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang tuhan mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada tuhan mereka? Aku pun mau berlaku begitu. Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap Tuhanmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi TUHAN, apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi tuhan mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi tuhan mereka.” (Ulangan 12 : 30 – 31)
Tuhan berfirman dengan jelas dalam kitab suci-Nya, bahwa Dia tidak mau menerima bentuk penyembahan yang menyerupai atau meniru cara penyembahan orang-orang kafir kepada tuhannya. Cara penyembahan seperti itu sangat menjijikkan bagi Tuhan. Bagi-Nya, pemujaan yang demikian itu tidak layak untuk-Nya, melainkan hanya pantas untuk memuja berhala. Sebagaimana yang sering kita dengar, Tuhan melarang kita menyembah-Nya hanya dengan menurut kata hati kita sendiri. Yesus telah bersabda :
“Allah itu Roh, dan barang siapa yang menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran ; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.” (Yohanes 4 : 24)
Dan apa yang dimaksud dengan kebenaran itu ? Firman Tuhan atau Kitab Suci Bibel itulah kebenaran. Sebagaimana sabda Yesus yang berbunyi sebagai berikut :
“Kuduskanlah mereka dalam kebenaran: Firman-Mu adalah kebenaran.” (Yohanes 17 : 17)
Di dalam Bibel sendiri, secara jelas Tuhan berfirman bahwa Dia tidak mau menerima penyembahan kepada-Nya, dengan meniru cara penyembahan para penyembah berhala. Begitu pula cara yang dipakai untuk mengagungkan dan memuliakan Yesus Kristus.
Ingatlah sekali lagi, peringatan Yesus yang berbunyi :
“Percuma mereka beribadah kepadaku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.”
Natal atau Christmas adalah tradisi dan ajaran manusia sedangkan ajaran Tuhan telah melarangnya. Selanjutnya Yesus bersabda lagi :
“Sungguh kamu telah menolak ajaran Tuhan, tetapi kamu mengikuti ajaran tradisimu sendiri.”
Alangkah tepat firman-firman Tuhan yang dilontarkan kepada berjuta-juta orang yang melakukan Natal itu. Mereka mengabaikan ajaran Tuhan. Tuhan melarang pemujaan yang meniru adat kaum kafir penyembah berhala, tetapi dengan senang hati kita melanggarnya. Tuhan berfirman :
“Janganlah kamu berbuat demikian kepada Tuhanmu.”
Ternyata hampir semua orang menganggap ringan larangan itu. Atau karena tidak memiliki dasar agama yang kuat, akhirnya mereka mengikuti tradisi kebanyakan orang-orang untuk merayakan Natal.
Jangan salah ! Tuhan membiarkan anda untuk berbuat semaunya dan tidak mengikuti petunjuk-Nya. Tuhan membiarkan kita untuk tenggelam dalam keramaian dan mengikuti tradisi orang-orang. Bahkan Dia akan membiarkan kita berlumuran dosa. Tetapi, Tuhan juga telah memerintahkan kita tentang datangnya hari perhitungan atau pembalasan. Jika kamu menanam, niscaya kamu akan memetik hasilnya. Yesus adalah firman Tuhan yang hidup, sedang Bibel adalah firman Tuhan yang tertulis. Dan kita akan diadili sesuai dengan ketetapan yang telah digariskan dalam firman tersebut. Kita pun tidak bisa mengelak dan mengabaikannya. ***
12. Tanpa Disadari, Kita Kembali ke Masa Babilonia
Oleh Herbert W. Armstrong
Christmas atau Natal telah menjadi musim panen para pedagang. Ia menjadi sponsor yang terus dilestarikan oleh perusahaan advertising setiap tahun. Anda selalu melihat Santa Claus yang dipajang di setiap toko. Iklan-iklan menyambut dan mengajak kita untuk merayakan Beautiful Christmas Spirit. Koran yang selalu menjual iklan, ikut menyemarakkan musim kaum kafir tersebut di tajuk rencananya. Orang yang mudah terbius oleh tradisi ini, akan marah bila ditunjukkan kebenaran dari Tuhan. Padahal Christmas Spirit = Semangat Natal yang diselenggarakan setiap tahun itu, bukanlah untuk mengagungkan Kristus, melainkan hanya untuk promosi barang-barang dagangan. Sebagaimana rayuan setan lainnya, ia dikemas sedemikian rupa sehingga tampak seperti Malaikat Pembawa Terang yang amat indah. Setiap tahun jutaan dolar dihabiskan begitu saja, sementara ajaran Yesus diterlantarkan. Itulah bagian dari sistem perekonomian Babilonia.
Sebagaimana yang telah diramalkan oleh Bibel (Alkitab), kita merasa berada di negara Kristen, padahal kita di Babilonia, tetapi kita tidak menyadarinya. Ingatlah pesan Alkitab yang berbunyi sebagai berikut :
“Pergilah kamu hai umat-Ku, pergilah dari padanya, supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.” (Wahyu 18 : 4)
Oleh karena itu, di tahun ini, daripada jutaan uang tersebut dihambur-hamburkan begitu saja, lebih baik dibelanjakan untuk menunjang pekerjaan Tuhan. ***
Dikutip dari Buku MISTERI NATAL; Sebuah Kritik dari Tokoh Kristen Internasional; Pengarang H. W. Armstrong dan Masyhud S. M.; Penerbit Pustaka Da’i ; Cetakan Pertama : Desember 1994.
Christmas atau Natal telah menjadi musim panen para pedagang. Ia menjadi sponsor yang terus dilestarikan oleh perusahaan advertising setiap tahun. Anda selalu melihat Santa Claus yang dipajang di setiap toko. Iklan-iklan menyambut dan mengajak kita untuk merayakan Beautiful Christmas Spirit. Koran yang selalu menjual iklan, ikut menyemarakkan musim kaum kafir tersebut di tajuk rencananya. Orang yang mudah terbius oleh tradisi ini, akan marah bila ditunjukkan kebenaran dari Tuhan. Padahal Christmas Spirit = Semangat Natal yang diselenggarakan setiap tahun itu, bukanlah untuk mengagungkan Kristus, melainkan hanya untuk promosi barang-barang dagangan. Sebagaimana rayuan setan lainnya, ia dikemas sedemikian rupa sehingga tampak seperti Malaikat Pembawa Terang yang amat indah. Setiap tahun jutaan dolar dihabiskan begitu saja, sementara ajaran Yesus diterlantarkan. Itulah bagian dari sistem perekonomian Babilonia.
Sebagaimana yang telah diramalkan oleh Bibel (Alkitab), kita merasa berada di negara Kristen, padahal kita di Babilonia, tetapi kita tidak menyadarinya. Ingatlah pesan Alkitab yang berbunyi sebagai berikut :
“Pergilah kamu hai umat-Ku, pergilah dari padanya, supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.” (Wahyu 18 : 4)
Oleh karena itu, di tahun ini, daripada jutaan uang tersebut dihambur-hamburkan begitu saja, lebih baik dibelanjakan untuk menunjang pekerjaan Tuhan. ***
Dikutip dari Buku MISTERI NATAL; Sebuah Kritik dari Tokoh Kristen Internasional; Pengarang H. W. Armstrong dan Masyhud S. M.; Penerbit Pustaka Da’i ; Cetakan Pertama : Desember 1994.
Senin, 15 November 2010
Sosialisasi Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tahun 2010
MANADO - Untuk menambah wawasan tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) maka Direktorat PAUD Kementerian Pendidikan Nasional mengadakan “Sosialisasi Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini Tahun 2010” di Ruang IPTEK BPKB Sulut pada Senin, 15 November 2010.
Acara diawali dengan laporan panitia oleh Sherly Sorongan, S.E. Dikatakan, peserta berjumlah 50 orang yang terdiri dari Pengelola PAUD di Kecamatan Malalayang Kota Manado dan Pengelola PAUD di Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara.
Ditambahkan Sorongan, dipilihnya Kecamatan Malalayang dan Ratahan karena di kedua kecamatan itu terdapat PAUD Percontohan, yakni PAUD Tumou Tou (ditetapkan oleh Direktorat PAUD Kementerian Pendidikan Nasional) dan PAUD MITRA (ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulawesi Utara).
Asesor PAUD
Sherly Sorongan adalah juga Asesor PAUD dari BAN PNF sekaligus Ketua Forum Asesor BAN PNF Sulawesi Utara.
Pemateri
Pemateri adalah Dra. Widarmi D. Wijana, MM dengan materi Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini, dan Dhian Widhiani. Keduanya dari Direktorat PAUD Kementerian Pendidikan Nasional.
Hadir
Hadir dalam acara ini Kepala BPKB Sulut Dra. Sutarti V. S. Ponto yang diwakili Kasubag TU Ir. Anna C. Wuisan, M.Si. dan Kadis Pendidikan Kecamatan Malalayang Drs. James Monolimay. (iwan)
Rabu, 27 Oktober 2010
Pak Ketua, Jang Talalu Serius !!!
Ditambahkan pada Rabu, 13 Oktober 2010
Iwan Ngadiman dan Alex Wattimena menyukai ini.
Ketua Panitia Reuni SMA Negeri 1 Manado Tahun Masuk 1982 dan Tamat 1985 Ir. Alex Wattimena, M.Si. tampak serius sekali ketika berpose bersama mantan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Manado Ferry Makalew, B.Sc. atau yang lebih dikenal dengan sebutan IWES di SMA Negeri 1 Manado pada Sabtu, 9 Oktober 2010.
Berikut komentar mereka di Facebook :
1. Iwan Ngadiman : Ketua, jang ba paksa ... hehe Kamis, 14 Oktober 2010 jam 14:49
2. Donna Keles : Ketua do' pe serius...Iwes riki tatawa....hehehe.... Kamis, 14 Oktober 2010 jam 15:08
3. Iwan Ngadiman : Iwes ada ba bise pa kita : "Ini ketua talalu ba paksa mo foto sandiri." xixixi Kamis, 14 Oktober 2010 jam 15:11
4. Donna Keles : wuaaahahahaha....... 14 Oktober 2010 jam 15:12
5. Alex Wattimena : bukan ba paksa, tpi terpaksa,.....kapan ley mo bafoto deng Iwes Kamis, 14 Oktober 2010 jam 15:12
6. Iwan Ngadiman : xixixi ... KETUA, kalo 25 taong silam angko beking bagini pa IWES (batunggu) ... Aid so kuleto ente pe ketek ... hahaha Kamis, 14 Oktober 2010 jam 15:56
7. Alex Wattimena : bukang cuma ketek ley ,...hele rolot aid ramas wkwkwkwkwk Kamis, 14 Oktober 2010 jam 16:00
8. Iwan Ngadiman : huahahahhaa ... Kamis, 14 Oktober 2010 jam 16:02
9. Budi Smansa : bukang cuma rolot sampe ijib aid icip. hehehe Jum’at, 22 Oktober 2010 jam 5:01
10. Iwan Ngadiman : huahahahaha ... ator-ator Jum’at, 22 Oktober 2010 jam 11:59
Damai Itu Indah
Dalam foto ini: Ir. Emanuel Budiman (hapus tanda), dr. Joice Kaeng, Sp.OG (hapus tanda)
Ditambahkan pada Senin, 11 Oktober 2010.
Ketika foto ini dipublikasikan, ada pro dan kontra. Bagiku, walaupun hasilnya jelek (kurang cahaya), foto ini adalah foto terhebat yang pernah kuabadikan.
Berikut komentar mereka di facebook :
Albein Ronald Wenas dan Sb Stephen Lapian menyukai ini.
1. Iwan Ngadiman : black and white... Senin, 11 Oktober jam 22:30.
2. Margeisje Tengko : Iman sengaja ley angko .....sama no anang dgn meitua. Ha...ha...ha.... Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 5:42.
3. Iwan Ngadiman : xixixixi ... memang sama deng kita deng maitua kang, ISJE ? hahaha ... perbaikan genetika katu no ... hehe. Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 10:24.
4. Sb Stephen Lapian : ... Ini Budi ... Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 11:19.
5. Iwan Ngadiman : itu Iwan ... Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 12:43.
6. Sb Stephen Lapian : depe sabalah ... Itu bukang Ibu Budi ... he he he. Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 14:48.
7. Iwan Ngadiman : kalo yang itu, kawannya BUDI namanya .. hehe. Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 20:12.
8. Budi Smansa : budi der dulu tetap ilicak, soalnya budi banyak main bola, hehehe. Rabu pukul 0:54.
9. Budi Smansa : wan, ente bafoto deng iwes-bae dia nyak pici dibiji, hehehe. Rabu,13 Oktober 2010 pukul 0:57.
10. Iwan Ngadiman : hahaha ... kita so pake penangkal. Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 0:59.
11. Budi Smansa : penangkal petir? hehehe. Rabu pukul 1:13.
12. Adijbsardjana H. Jan : Kyapa ngoni sirik pa Bud dank, so itu kwa pangge ba foto pa Jo....hahahaha. Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 6:59.
13. Leena Nina Adrah : adow budi pe senyum do dplia bahagia skali ada ba ft deng joice...xixixi..br ini kesampean kang bud... Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 21:31.
14. Iwan Ngadiman : LEENA ... dorang dua barusan menjalin hubungan "diplomatik" setelah 25 taong tegang !!! hahahaha. Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 21:41.
15. Budi Smansa : wuahahaha, atik okat jang kage prang dunia kwa, Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 22:43.
Ketika Berpose Dengan Orang Top
Ini adalah foto dari dr. Stephen Lapian dan Donna Keles di sela-sela acara Reunian SMA Negeri 1 Manado Angkatan Tahun Masuk 1982 dan Tamat 1985 di SMA Negeri 1 Manado di Jalan Pramuka, Sario Manado pada Sabtu, 9 Oktober 2010.
Berikut komentar mereka di facebook :
1. Sb Stephen Lapian : ... makase nech tong pe jawara pidato mau bafoto deng nyaku weta ee. Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 11:18.
2. Iwan Ngadiman : butul itu PHENG ... barang langka kalo DONNA boleh dapa ba foto deng torang-torang ini, kang ? Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 12:44.
3. Donna Keles : hahahaha...Iwan, angko kira nyaku manusia purba... kong langka...? hik..hik..hik.. Steven, ternyata serasi torang dua kang...? wek..kwek..kwek... Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 13:48.
4. Donna Keles : hehehe...Iwan, nyaku manusia purba so...kong langka...? hik..hik..hik.. dr Steven, serasi kote torang dua kang...? kwek..kwek.. Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 13:52.
5. Sb Stephen Lapian : ... nyaku pe anak-anak somo tatawa akang ini .... Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 13:54.
6. James Sege : Rupa serasi ini pasangan nooh, cocok masa depan.. hehehehe. Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 14:27.
7. Sb Stephen Lapian : ... boleh asal tu laki-laki lebe jago ba urus teater dll dibanding budayawan Mr. Eric MF Dayoh .... he he he. Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 14:29.
8. James Sege : Sb, sapa itu Mr Eric Mf dayoh.. Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 14:31.
9. Sb Stephen Lapian : ... itu suami dari Donna Keles ... sebagai info. Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 14:31.
10. James Sege : Ooooh Dona p lk , itu di rumah biar jo kwa , biar jo torang2 Smansa 85, io toh bro yang penting enjoy. Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 14:34.
11. Donna Keles : hjahaha....ini katu urusan alumni..nimbole ada dari luar...hahaha... Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 14:35.
12. James Sege : aaah ini, ada penegasan dari Dona Keles, butul itu Don.. Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 14:40.
13. Sb Stephen Lapian : ... itu dokter Edi Wibowo Ambari da bilang di ceramah bahwa ganti-ganti pasangan mudah menimbulkan kanker serviks ... mau ???? he he he. Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 14:41.
14. James Sege : Sb, belum kasana so kamari, sabar slowly, mar slak..ok. Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 14:44.
15. Sb Stephen Lapian : ... so ta inga kwa kita tu isi ceramah itu ... biar so imunisasi HPV lei masih ada kemungkinan kena kanker serviks .... he he he. Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 14:46.
16. James Sege : Jauhkan dari Kanker serviks, yg penting bersih n sapa yg kita hadapi. ok bos. Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 14:49.
17. Iwan Ngadiman : PHENG ... kalo ja ba foto deng DONNA, ja ta sawang tuh awet muda, kang ? hahaha. Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 19:59.
18. Surjadi Pulukadang : PHENG...bukan dari dulu 25 tahun lalu angko ada tunggu2 kang...biar cuma ba foto hhh. Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 20:35.
19. Iwan Ngadiman : hahaha .... Thus, baru kesampaian skarang dang ? Selasa, 12 Oktober 2010 pukul 23:40.
20. Chris Manarisip : Stephen depe profesi guru sekolah minggu, kerja sampingan dokter di RSUP Kandou, Malalayang. hehehehe. Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 14:51.
21. Sb Stephen Lapian : @ voor samua ... ini katu hadiah dari Ibu Donna Keles bagi orang-orang yang da bapunggu rumpu, sebelum kase tinggal ni gedung olahraga sma 1 manado ... yang paling rajin mungkin kita stow, kang Ibu Donna ... he he he. Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 14:55.
22. Donna Keles : hehehe...samua musti bersih karu...termasuk lingkungan skolah... tanpa kecuali...pak Iwan, dr Steven, Kompol Sege, dan samua...musti kerja punggu sampah.... butul to..Thus....hehehehe..... Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 15:42.
23. Sb Stephen Lapian : ... torang samua baku sayang tantu, makanya se bersih tu kotor-kotor da se tinggal ... ajaran sekolah: bersih pangkal sehat, sehat pangkal kaya skaliii stow. he he he. Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 15:44.
24. James Sege : Don, ng deng Stephen rupa akrab skali eeh ada ba foto. hahahaha..85 katu kang.... Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 15:50.
25. Surjadi Pulukadang : james..bukan cuma akrab torang pe dok dapa lia baru lulus dr smansa...dok mar tu tangan kiri di belakang dang hhhh. Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 21:16.
26. Sb Stephen Lapian : ... nintau dimana itu ... maar nyanda blajar ba olahraba nech ... he he he. Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 21:17.
27. Iwan Ngadiman : DONNA ada senyum, sebenarnya, dia barusan ba bilang : "PHENG, tuh tangan kiri kwa jang ja ba kuleto." xixixixi. Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 21:37.
28. Budi Smansa : memang nyak olahraba mar ada kura2 ninja to? wuahahaha. Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 21:40.
29. Surjadi Pulukadang : wan..bukan ada ba kuleto...ada pake suntik yg paling kacili pas kena pa depe urat senyum hhh. Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 21:45.
30. Iwan Ngadiman : huahaha ... ator-ator, JADI ... BUD, sapa yang ba kura-kura ninja ? hehe. Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 21:48.
31. James Sege : Sur, menurut kita ada pake 5 suntik.. Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 21:50.
32. Iwan Ngadiman : suntik yang ke-5, angko pe beceng, JAMES ... hahaha. Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 21:52.
33. James Sege : Sur, pake suntik 5 jari. Rabu, 13 Oktober 2010 pukul 22:00.
34. Donna Keles : Ngoni do' so berimaji kemana-mana...e... kita yang tau karna cuma kita yang rasa.....hmmmmm..... mantap.... hahahaha..... Kamis, 14 Oktober 2010 jam 15:12.
35. Iwan Ngadiman : hahahaha ... asyh ngoni e... Kamis, 14 Oktober 2010 jam 15:13.
36. Budi Smansa : Dona, Sege kwa tu da suka bafoto deng ngana, maar epheng lambung pa dia, abis kwa Sege, hehehehe Jum’at, 22 Oktober jam 5:09.
37. Iwan Ngadiman : foto akang jo, BUD ... hehe ... agar tercita capai-capainya ... haha .. tercapai cita-citanya .... Jum’at, 22 Oktober jam 11:58.
Pembinaan Angka Kredit Bagi Pamong Belajar di BPKB Sulut
Kepala BPKB Sulut Dra. Sutarti V. S. Ponto yang diwakili Kasubag TU Ir. Anna C. Wuisan, M.Si. mengatakan bahwa pemahaman dan penguasaan angka kredit bagi Pamong Belajar di BPKB dan SKB akan sangat berguna untuk kenaikan pangkat dan jabatannya.
Hal itu dikatakan Wuisan dalam sambutannya ketika membuka acara “Pembinaan Angka Kredit Bagi Pamong Belajar” di BPKB Sulut pada Senin, 25 Oktober 2010.
Ditambahkan Wuisan, moment penting ini harus dimanfaatkan secara baik oleh seluruh Pamong Belajar BPKB Sulut dan SKB se-Sulut karena menyangkut kenaikan pangkat/jabatan harus menggunakan angka kredit yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan pamong belajar dan unsur-unsur lain.
Pemateri
Tampil sebagai pemateri adalah Ibu Cut Azwani dan Ibu Emilda L. Keduanya dari Direktorat PTK PNF Kementerian Pendidikan Nasional.
Peserta
Acara ini diikuti oleh para Kepala dan Pamong Belajar SKB se-Sulut, Pamong Belajar BPKB Sulut, serta staf BPKB Sulut.
Turut hadir para pejabat eselon IV BPKB Sulut, yakni Kasi Pelayanan Teknis Dra. Yenny Palit, S.E., Kasi Pendidikan Latihan Pengembangan Judith Bolung, S.Pd., dan Koordinator Pamong Belajar BPKB Sulut Dra. L. E. Tangel.
Sosialisasi
Dalam acara ini dirangkaikan pula dengan sosialisasi terhadap Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan dan RB) Nomor 15 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pamong Belajar dan Angka Kreditnya.
Selasa, 05 Oktober 2010
Serah Terima Jabatan Kepala BPKB Sulut
Serah terima Jabatan Kepala BPKB Sulut dari Hasna Mokodompit ke pejabat baru Dra. Sutarti V. S. Pontoh dilaksanakan di Ruang IPTEK BPKB Sulut pada Selasa, 14 September 2010.
Acara ini disaksikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulawesi Utara Drs. H. R. Makagansa, M.Si. Hadir dalam acara ini Sekretaris Dinas Diknas Provinsi Sulut Drs. Star Wowor, M.Si., para pejabat eselon III dan IV di lingkungan Dinas Diknas Provinsi Sulut, pejabat eselon IV di BPKB Sulut, Koordinator Pamong Belajar BPKB Sulut Dra. L. E. Tangel, pejabat fungsional Pamong Belajar BPKB Sulut, serta staf BPKB Sulut.
Makagansa dalam arahannya menekankan perlu diciptakan suatu kerjasama yang baik antara atasan dan bawahan sehingga terjalin pengertian yang pada gilirannnya nanti akan saling menunjang dalam melaksanakan tugas.
Pejabat Baru
Sebelumnya, pada Senin, 6 September 2010 telah dilantik para pejabat eselon IV baru di lingkungan BPKB Sulut. Mereka adalah Ir. Anna C. Wuisan, M.Si. sebagai Kasubag Tata Usaha, dan Dra. Yenny Palit, S.E. sebagai Kasi Pelayanan Teknis, sedangkan jabatan Kasi Diklat dan Pengembangan tetap dipegang oleh Judith Bolung, S.Pd.
Senin, 04 Oktober 2010
Hasbi Temu Wicara Dengan Kepala SKB se-Sulut
Kepala BPPNFI Regional V Makassar Muhammad Hasbi, S.Sos., M.Pd. melakukan temu wicara dengan seluruh Kepala SKB se-Sulut di Ruang Kepala BPKB Sulut pada Jum’at, 1 Oktober 2010.
Menurut Kasi Pelayanan Teknis BPKB Sulut Dra. Yenni Palit, S.E., pertemuan ini bersifat pembinaan sekaligus memperoleh informasi tentang keberadaan dan permasalahan SKB se-Sulut.
Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala BPKB Sulut Dra. Sutarti V. S. Ponto beserta pejabat eselon IV-nya yakni, Kasubag TU Ir. Anna Wuisan, M.Si, Kasi Diklat dan Pengembangan Judith Bolung, S.Pd., dan Kasi Pelayanan Teknis Dra. Yenny Palit, S.E.
Sementara itu dari BPPNFI Regional V Makassar, menurut Palit, adalah Drs. Hasan Mamu, M.Pd. (Kasi Program), Darmawansyah, S.Sos., M.Pd. (Kasi Fasilitasi dan SDM), Hj. Andi Ida (Kasubag TU), Hj. Erna, M.Pd. (Kasi SIM), Liman, S.Sos, MM (Penanggung Jawab Kegiatan Program Pendidikan Orang Dewasa), dan Ita Tappa, S.E. (Bendahara BPPNFI).
Selesai pertemuan, Muhammad Hasbi dan rombongan segera menuju Bandara Samrat Manado untuk kembali ke Makassar.
MoU di Tahuna
Sebelumnya, pada Kamis, 30 September 2010 di SKB Sangihe (Tahuna) telah dilakukan penandatanganan MoU Pendidikan Keterampilan Kewirausahaan antara Kepala BPPNFI Regional V Makassar Muhammad Hasbi, S.Sos., M.Pd. dengan Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe Drs. Winsulangi Salindeho.
Bupati Salindeho dalam sambutannya mengatakan, menyambut baik kepedulian BPPNFI Regional V Makassar terhadap masyarakat Sangihe khususnya 100 anak putus sekolah yang menjadi Warga Belajar yang akan dibekali dengan keterampilan hidup serta topangan dananya.
Sementara itu Hasbi menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kepedulian pemerintah pusat dalam hal ini BPPNFI Regional V Makassar terhadap masyarakat kepulauan, perbatasan, dan pesisir. Ditambahkan, program ini berlangsung selama 5 tahun dari 2010 – 2014.
Kepala SKB Sangihe Syamsuddin Mustari, SIP mengatakan, pemberian dana bantuan ini akan dikelola secara baik dan bertanggung jawab demi kesejahteraan Warga Belajar yang tersebar dalam wilayah tugas SKB Sangihe.
Selasa, 24 Agustus 2010
Dokter Gigi Yang Melacak Pembunuh Napoleon
Tahun 1982 terbit sebuah buku, The Murder of Napoleon, karya Ben Weider dan David Hapgood. Buku ini menceritakan tentang seorang dokter gigi Swedia, Sten Forshufud, yang mengungkapkan bahwa Napoleon mati dibunuh, bukan mati wajar. Forshufud mempunyai niat besar terhadap toksikologi, ilmu tentang racun. Tahun 1955 ia membaca memoar Louis Marchand, pelayan pribadi Napoleon, yang menemani majikannya sampai meninggal di St. Helena. Memoar yang dibuat lebih dari seabad yang lalu itu baru diterbitkan. Marchand mencatat keadaan Napoleon dari hari ke hari: gejala-gejala penyakit yang timbul, apa yang dimakan, bagaimana reaksi Napoleon terhadap makanan itu dan pada obat-obat yang diberikan.
Forshufud terheran-heran, karena yang digambarkan oleh Marchand pada saat-saat terakhir hidup Napoleon itu persis gejala orang yang keracunan arsenik secara kronis: kadang-kadang mengantuk melulu, tetapi kadang-kadang juga tak bisa tidur, kaki bengkak, badan lemas, hati membengkak.
Arsenik sudah berabad-abad dikenal di Prancis sebagai “bubuk pemberi warisan”, karena seringnya dipergunakan untuk membunuh pewaris kaya. Arsenik tak berbau, tak ada rasanya, jadi tidak kentara kalau dicampur ke dalam makanan atau minuman. Arsenik juga bisa diberi dalam dosis kecil selama bertahun-tahun atau berbulan-bulan, sehingga kematian korban tidak tiba-tiba.
Keuntungan cara itu ialah: Pada zaman Napoleon orang belum dapat mendiagnosa peracunan arsenik yang kronis, karena gejala-gejalanya sama dengan penyakit yang umum.
Kalau obat-obat seperti tartar emetic dan calomel diberikan juga, jejak arsenik tak tampak dalam lambung korban, padahal kedua obat itu sering digunakan masa itu untuk pelbagai penyakit. Ternyata Napoleon memang mendapatkannya!
Empat tahun lamanya Forshufud menunggu, tetapi tak ada orang lain yang menyadari atau usil untuk mengemukakan kecurigaan mereka terhadap kematian Napoleon.
Akhirnya Forshufud sendiri berusaha melakukan penyidikan. Pada masa Napoleon, rambut sering dibagikan kepada teman untuk kenang-kenangan. Rambut yang dicukur dari kepala Napoleon pada waktu ia meninggal kini dimiliki oleh pelbagai penjuru dunia. Dari pemeriksaan diketahui bahwa ketika meninggal, rambut Napoleon mengandung arsenik tiga belas kali lebih banyak dari rambut normal.
Dari rambut yang diperoleh seorang teman Napoleon tiga tahun sebelum Napoleon wafat, didapati juga arsenik dalam jumlah di atas normal. Forshufud menarik kesimpulan bahwa saat itu Napoleon sudah diracuni. Kesehatannya memang sudah memburuk waktu itu, padahal waktu Napoleon tiba di St. Helena akhir 1815 ia sehat walafiat. Ketika makam Napoleon digali sembilan belas tahun setelah ia wafat, ternyata jenazahnya yang tak dibalsem itu masih utuh. Arsenik diketahui mengawetkan mayat korbannya.
Berdasarkan hasil penyelidikannya, Forshufud menarik kesimpulan bahwa yang mempunyai kesempatan untuk meracuni Napoleon hanya dua orang. Mereka itu bukan orang Inggris (musuh Napoleon), melainkan justru orang yang paling dekat dengannya, yaitu yang menemaninya terus-menerus selama ia dalam pembuangan (5,5 tahun).
Dua orang itu ialah Count Charles-Tristan de Montholon, perwira yang juga mengurus minuman anggur untuk Napoleon pribadi dan Louis Marchand, pelayan pribadi Napoleon.
Forshufud menuduh Montholon. Soalnya, Marchand sepanjang usia dewasanya mengabdi kepada Napoleon. Ibunya juga pelayan istana, yang pergi ke Wina untuk merawat putra Napoleon, ketika bekas kaisar itu diasingkan ke Pulau Elba. Marchand maupun keluarganya tak punya hubungan dengan kaum royalis Prancis, musuh Napoleon. Wajar saja ia ikut Napoleon ke St. Helena.
Montholon berasal dari kalangan aristokrat lama. Ia pernah mempunyai ganjalan dengan Napoleon. Ketika Napoleon dibuang ke Pulau Elba, Montholon bergabung dengan kaum royalis. Ayah tirinya orang dekat Count d’Artois (kelak menjadi Raja Charles X), saudara Raja Louis XVIII.
Montholon pernah mencuri uang tentara, tetapi untuk kejahatan serius itu ia tak dihadapkan ke mahkamah militer. Tahu-tahu saja ia tampak mengabdikan diri kepada Napoleon, setelah kaisar itu dikalahkan Inggris di Waterloo. Ia menjadi pengurus rumah tangga istana.
Di St. Helena konon istrinya menjadi kekasih Napoleon. Walaupun sampai diejek perwira saingannya untuk hal itu ia tak mau meninggalkan St. Helena. Forshufud menduga hal itu disebabkan karena ia memang ‘ditanam’ Count d’Artois untuk membunuh Napoleon, mungkin dengan imbalan dibebaskan dari keharusan diadili oleh mahkamah militer untuk kesalahannya mencuri.
Diduga racun bagi Napoleon ditaruh dalam minumannya. Montholon memegang kunci tempat tong minuman anggur untuk Napoleon (para pengikut Napoleon mendapat anggur yang lebih murah). Anggur di tong cukup diracuni sekali, tak usah berkali-kali seperti makanan. Pernah seorang perwira, Gourgaud, menderita gejala yang sama dengan bekas kaisar itu, yaitu setelah ia mendapat hadiah sebotol anggur dari Napoleon.
Montholon tidak hadir ketika mayat Napoleon digali. Ia sedang dalam penjara, karena setelah kembali ke Prancis hidupnya tak karuan. Uang warisan 1 juta frank dari Napoleon dihabiskannya dalam waktu tujuh tahun. Ia keluar-masuk ketentaraan. Tahun 1927 diam-diam ia diterima oleh Raja Charles X (Count d’Artois). Charles tak pernah memberinya imbalan di muka umum, sebab pemerintah mana pun memang jarang memberi imbalan kepada orang-orang yang disuruh melakukan ‘pekerjaan kotor’.
Dikutip tanpa perubahan dari Majalah INTISARI Edisi Oktober 1986 halaman 59 – 61.
Forshufud terheran-heran, karena yang digambarkan oleh Marchand pada saat-saat terakhir hidup Napoleon itu persis gejala orang yang keracunan arsenik secara kronis: kadang-kadang mengantuk melulu, tetapi kadang-kadang juga tak bisa tidur, kaki bengkak, badan lemas, hati membengkak.
Arsenik sudah berabad-abad dikenal di Prancis sebagai “bubuk pemberi warisan”, karena seringnya dipergunakan untuk membunuh pewaris kaya. Arsenik tak berbau, tak ada rasanya, jadi tidak kentara kalau dicampur ke dalam makanan atau minuman. Arsenik juga bisa diberi dalam dosis kecil selama bertahun-tahun atau berbulan-bulan, sehingga kematian korban tidak tiba-tiba.
Keuntungan cara itu ialah: Pada zaman Napoleon orang belum dapat mendiagnosa peracunan arsenik yang kronis, karena gejala-gejalanya sama dengan penyakit yang umum.
Kalau obat-obat seperti tartar emetic dan calomel diberikan juga, jejak arsenik tak tampak dalam lambung korban, padahal kedua obat itu sering digunakan masa itu untuk pelbagai penyakit. Ternyata Napoleon memang mendapatkannya!
Empat tahun lamanya Forshufud menunggu, tetapi tak ada orang lain yang menyadari atau usil untuk mengemukakan kecurigaan mereka terhadap kematian Napoleon.
Akhirnya Forshufud sendiri berusaha melakukan penyidikan. Pada masa Napoleon, rambut sering dibagikan kepada teman untuk kenang-kenangan. Rambut yang dicukur dari kepala Napoleon pada waktu ia meninggal kini dimiliki oleh pelbagai penjuru dunia. Dari pemeriksaan diketahui bahwa ketika meninggal, rambut Napoleon mengandung arsenik tiga belas kali lebih banyak dari rambut normal.
Dari rambut yang diperoleh seorang teman Napoleon tiga tahun sebelum Napoleon wafat, didapati juga arsenik dalam jumlah di atas normal. Forshufud menarik kesimpulan bahwa saat itu Napoleon sudah diracuni. Kesehatannya memang sudah memburuk waktu itu, padahal waktu Napoleon tiba di St. Helena akhir 1815 ia sehat walafiat. Ketika makam Napoleon digali sembilan belas tahun setelah ia wafat, ternyata jenazahnya yang tak dibalsem itu masih utuh. Arsenik diketahui mengawetkan mayat korbannya.
Berdasarkan hasil penyelidikannya, Forshufud menarik kesimpulan bahwa yang mempunyai kesempatan untuk meracuni Napoleon hanya dua orang. Mereka itu bukan orang Inggris (musuh Napoleon), melainkan justru orang yang paling dekat dengannya, yaitu yang menemaninya terus-menerus selama ia dalam pembuangan (5,5 tahun).
Dua orang itu ialah Count Charles-Tristan de Montholon, perwira yang juga mengurus minuman anggur untuk Napoleon pribadi dan Louis Marchand, pelayan pribadi Napoleon.
Forshufud menuduh Montholon. Soalnya, Marchand sepanjang usia dewasanya mengabdi kepada Napoleon. Ibunya juga pelayan istana, yang pergi ke Wina untuk merawat putra Napoleon, ketika bekas kaisar itu diasingkan ke Pulau Elba. Marchand maupun keluarganya tak punya hubungan dengan kaum royalis Prancis, musuh Napoleon. Wajar saja ia ikut Napoleon ke St. Helena.
Montholon berasal dari kalangan aristokrat lama. Ia pernah mempunyai ganjalan dengan Napoleon. Ketika Napoleon dibuang ke Pulau Elba, Montholon bergabung dengan kaum royalis. Ayah tirinya orang dekat Count d’Artois (kelak menjadi Raja Charles X), saudara Raja Louis XVIII.
Montholon pernah mencuri uang tentara, tetapi untuk kejahatan serius itu ia tak dihadapkan ke mahkamah militer. Tahu-tahu saja ia tampak mengabdikan diri kepada Napoleon, setelah kaisar itu dikalahkan Inggris di Waterloo. Ia menjadi pengurus rumah tangga istana.
Di St. Helena konon istrinya menjadi kekasih Napoleon. Walaupun sampai diejek perwira saingannya untuk hal itu ia tak mau meninggalkan St. Helena. Forshufud menduga hal itu disebabkan karena ia memang ‘ditanam’ Count d’Artois untuk membunuh Napoleon, mungkin dengan imbalan dibebaskan dari keharusan diadili oleh mahkamah militer untuk kesalahannya mencuri.
Diduga racun bagi Napoleon ditaruh dalam minumannya. Montholon memegang kunci tempat tong minuman anggur untuk Napoleon (para pengikut Napoleon mendapat anggur yang lebih murah). Anggur di tong cukup diracuni sekali, tak usah berkali-kali seperti makanan. Pernah seorang perwira, Gourgaud, menderita gejala yang sama dengan bekas kaisar itu, yaitu setelah ia mendapat hadiah sebotol anggur dari Napoleon.
Montholon tidak hadir ketika mayat Napoleon digali. Ia sedang dalam penjara, karena setelah kembali ke Prancis hidupnya tak karuan. Uang warisan 1 juta frank dari Napoleon dihabiskannya dalam waktu tujuh tahun. Ia keluar-masuk ketentaraan. Tahun 1927 diam-diam ia diterima oleh Raja Charles X (Count d’Artois). Charles tak pernah memberinya imbalan di muka umum, sebab pemerintah mana pun memang jarang memberi imbalan kepada orang-orang yang disuruh melakukan ‘pekerjaan kotor’.
Dikutip tanpa perubahan dari Majalah INTISARI Edisi Oktober 1986 halaman 59 – 61.
Jumat, 20 Agustus 2010
13 April 2010
Kuucapkan banyak terima kasih kepada semua teman yang telah memberikan ucapan selamat ulang tahun padaku 13 April 2010. Ini adalah ulang tahunku yang terhebat yang pernah kurasakan dan alami selama ini. Tuhan memberkati Anda semua. Berikut komentar Anda di Facebook :
1. Tirsa Wangko brur selamat ulanh tahun..panjang umur ttp sucses.............. 11 April jam 15:23
2. Micky Ricky Sepang Happy Birthday GBU 11 April jam 17:35
3. Octo Tompodung panjang umur sob........sukses 11 April jam 23:55
4. Daniel Rompas Wan, jang ana lupa, sama dgn taon2 kemaren, skrg ana somo bilang SELAMAT ULANG TAHUN, smoga kebahagiaan dan sukses terus bersamamu dan keluarga, Amin! 12 April jam 9:58
5. Syeni Pratasik Mat ulang taon..panjang umur dan sukses slalu...Jlu n fam.. 12 April jam 10:09
6. Juliet Carolina Pangalila Selamat Ulang Tahun Iwan...... Wish U ALL The Best.... and GBU 12 April jam 11:32
7. Sherly Selvy Pertamini Posuma Iwan Selamat Ulang Tahun Ya......panjang umurnya, sehat selalu, bahagia selalu bersama keluarga & sukses selalu, Tuhan Beserta Selalu, Amin.....
Jgn lupa tu kue tart kirim biar cuma sepotong.....hehehe.... 12 April jam 20:06
8. Leo Rompis selamat hut 12 April jam 23:33
9. Nancy Rampengan Happy Birthday. Tuhan memberkati kehidupan Iwan dan keluarga and sukses selalu 13 April jam 0:24
10. Flonke Walangitan selamat HARI JADI pakatuan wo pakalawiren 13 April jam 0:26
11. Diana Yunita Mongisidi pi b'day,, 13 April jam 1:02
12. Arthur Katiandagho mat hr jd, senior..
semoga tetap sehat2, sukses dlm segala hal... tentunya brsama keluarga trkasih...
JClbu.... 13 April jam 1:24
13. Edwell J R Sembiring нαρρÿ вιяτн∂αÿ, Boss..... 13 April jam 3:58
14. Yani Pinem Met ultah ya Iwan..panjang umur,sehat dan sukses terus..GBU Iwan & family.. 13 April jam 6:07
15. Fanny Lumi Py b'day...Wan...smoga sukses slalu dlm sgala hal.... 13 April jam 6:50
16. Pierre James Sumanti Bro ..., Happy B'day ....... Panjang Umur,Sehat dan Sukses Selalu .....GBU 13 April jam 7:16
17. Rina Revna Kalide HaPpy B'day kak Iwan. Tuhan memberkati dlm keluarga&dlm pekerjaan.Pnjng umurnya,sehat badannya,kuat imannya 13 April jam 7:25
18. Adex Stanley Alexander Met Ultah pak Iwan..............GBU 13 April jam 8:21
19. Tetty Esther Rampengan wan, mat hari jadi neee..
Tuhan Yesus memberkati... 13 April jam 8:28
20. Isje Liby Supit Happy B'day Iwan....succes and GBU.... 13 April jam 8:38
21. Adellyn Lahama Selamat HUT Sehat sll keluarga diberkati mkn cinta Tuhan 13 April jam 8:39
22. Daisy Kaligis Happy birthday to you..Iwan wish all the best for you and you family. Jesus blessed you. 13 April jam 8:42
23. Shirley Goni phy b'day pak,........ 13 April jam 8:59
24. Frank Kuhon slamat HUT bro.. JBU.. & sukses!! 13 April jam 9:07
25. Nova Jacobs Hi Iwan! Happy B'day ya. Sukses selalu 13 April jam 9:11
26. Lisa Hamadian Happy birthday Iwan, panjang umur dan sehat selalu, Tuhan memberkati. 13 April jam 9:16
27. Mheiz SiLvhana WiNnie WoRang selamat ulang tahun pak kumis...
panjang umur 'n semoga sehat2 slalu...
sukses slalu dlm pekerjaan...
GBU 13 April jam 9:23
28. Ivonne Eva Rambert Happy b'day y ,,,Gbu 13 April jam 9:23
29. Ninie Ferny Rantz Iwan, Happy Birthday.....Tuhan memberkati....sehat dan sukses selalu... 13 April jam 9:26
30. Amelya Elly Husain iwaaaaan selamat hari jadi, sukses selalu y... 13 April jam 9:42
31. Tonny Pondaag Selamat HUT semoga panjang umur, sehat & sukses selalu. GBU 13 April jam 9:46
32. Luthfie Beta pren....Happy Birthday neh???.....semoga sehat dan sukses selalu.......amiiiiin 13 April jam 9:48
33. Christine Debby Limbat Halow Iwan.... selamat umur panjang, sehat selalu dan diberkati Tuhan dalam pekerjaan, keluarga dan tercapai semua harapan.... Amin 13 April jam 9:57
34. Jackeline Papodi Galatang iwan..happy b'day yaa..wish u all best..Gbu n fam.. 13 April jam 10:37
35. Elfira Suawa selamat ulangtahun wan...umur panjang sukses selalu 13 April jam 11:26
36. Allan Lumalente SELAMAT ULANG TAHUN SUCSES FOR U CARIER N FAMILY,GBU 13 April jam 11:37
37. Jenny Carla Happy Birthday neh Wan...panjang umur, sehat & sukses selalu bersamamu...GBU 13 April jam 11:42
38. Nita Tapan Selamat Hari Jadi, panjang umur n sukses selalu... 13 April jam 11:51
39. Linda Litty Happy b'day pak iwan..sukses slalu.. 13 April jam 11:53
40. Steve Hg mat HUT Wan smoga sukses slalu GBU 13 April jam 12:26
41. Lisa Bonita Met ulang tahun... GBU 13 April jam 12:35
42. Olly Addu pee b'day...smoga sehat-sehat, sukses n bahagia selalu....Tuhan Yesus memberkati... 13 April jam 12:36
43. Donna Keles Iwan, slamat hari jadi ne....panjang umur, sehat2, hepy..... 13 April jam 12:38
44. Djouhari Kansil Mat HUT sukses trus n Tuhan ttp menyertainya n memberkati 13 April jam 13:01
45. Pingkan Pijoh Happy B'day Iwan... be success, more n more....GBU 13 April jam 13:12
46. Lusiana Hebingadil Hppy B.day bro ... Panjg umur sehat n sukses sllu. GBU 13 April jam 13:16
47. Fenny Nerwan Selamat Ulang Tahun, Iwan. Panjang umur, sehat selalu.... 13 April jam 13:30
48. Fransisco 'engko' Pangalila Selamat Ulang Tahun Iwan. Sukses selalu. Tuhan Memberkati 13 April jam 13:59
49. George Lantu .......... Selamat Ulang Tahun ....................GBU 13 April jam 14:14
50. Trevi Taroreh Py b'day bro smoga sukses slalu. 13 April jam 14:14
51. Tutris Taurusi h ppy b day..smoga sehat n pjg umur...GBU.... 13 April jam 14:23
52. Deiby Ratar Met ULTAH...GBU 13 April jam 14:59
53. Fauzi Eko Pranyono selamat ulang tahun bro... GBU! 13 April jam 15:11
54. Thittiek Panach Met ultah Wan, moga sehat, panjang umurx n sukses selalu. 13 April jam 15:17
55. Alex Nankhani hpy b'day..............sukses selalu........GBU....... 13 April jam 15:19
56. Fabian Ebby Kaloh Selamat Ulang Tahun...Good Luck.. 13 April jam 15:35
57. Mandagi Ixchel Feibie Semakin bertambah usia..semakin bertambah deh semuanya.....Mat Ultah....GBU 13 April jam 15:57
58. Sumarno Gonibala Selamat ulang tahun..moga panjang umur..GBU... 13 April jam 16:03
59. Mulyono Wiyono hppy bday p. iwan sukses dlm b'karya n kel yah 13 April jam 16:09
60. Iggrit Novita Pesik kiriman 13 April jam 16:10.
61. Hendra Zoenardjy "...Met Hari Jadi, bro..." 13 April jam 16:12
62. Vonny Kowal Wan,met ultah ne..sukses & JBU 13 April jam 16:31
63. Sandra Inria 'Iloe' Nebeng dang Von --- pi birthday, Iwan ...All d bez 13 April jam 20:14
64. Rocky Paat Kiriman 13 April jam 21:35
65. Abdul Rahman Harun Happy birthday Iwan, panjang umur dan sehat selalu, kiranya Tuhan senantiasa memberkati. 13 April jam 17:14
66. Jeane Julia Sompie Pertama ≈♓åþþƔ B'DåƔ≈ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́
. Wi☇h U All †hέ Bέ☇†
◦°˚˚˚°◦G☺D BLΕ§§ U◦°˚˚˚°◦ . 13 April jam 17:30
67. Christien Lumoindong @ Bpk Iwan.......... Py birthday, panjang umur, lebih byk berkat dan Tuhan senantiasa memberkati. 13 April jam 17:39
68. Fransisca Randang Kiriman 13 April jam 21:40
69. Eben Lengkong Kiriman 13 April jam 18:03
70. Irma Tamburaka Slamat hari jadi Broer Iwan...sehat slalu, Tuhan memberkati...@@@ 13 April jam 18:19
71. Temmy Bahry Happy B, Day Wan. Tuhan Memberkati Iwan dan Keluarga. Amin 13 April jam 18:27
72. Grace Debbie Kandou Selamat HUT ya Iwan. Sehat selalu, bahagia selalu dan Sukses selalu. Tuhan Yesus memberkati. 13 April jam 18:48
73. Stella Kohdong Hi Iwan Happy Birthday to you many Happy Returns of the day, may all your dreams come true. And God bless you always with His abundance love and blessings. Best Regards, Stella 13 April jam 18:53
74. Sonny Henry Saroinsong selamat hut ya... Wan.. sukses selalu 14 April jam 12:36
75. Noortje Somba Hallo IWAN..... selamat Ulang Tahun, Sukses dan Bahagia selalu yaaaa. sing: "Panjang umurnya, sehat badannya,,, kuat imannya di dalam TUHAN....." 13 April jam 19:22
76. Srisukmawati Zainudin Hallo senior......Selamat ULTAH ya....Moga happy always..... 13 April jam 19:25
77. Eduard Royke Wilar bos mat ultah n gret 4 yr fam. Bapa YAHWEH didlm YESUS memberkati. 13 April jam 19:31
78. Deisy Tan Selanat ulang tahun. GBU n fam 13 April jam 19:33
79. Harley Josiro selamat ulang tahun Iwan!!!,,,,,,,sehat dan selalu sukses ,,,,,,,n..GBU 13 April jam 20:25
80. Like Lilianne Saroinsong HAPPY B'DAY Wan..
Wish u all the best and successful in llife & career.
GOD bless u & fam. 13 April jam 20:46
81. Antin Pontoh HAPPY BIRTHDAY bpk. Iwan,,,smg pjg umur dan sehat2,, wish u all the best! 13 April jam 20:49
82. Ari Kaseger met hari jadi iwan.. panjang umur sehat selalu deng sukses!!..gbu 13 April jam 20:50
83. Esthy Danakusumah met ultah bos, smoga tambah panjang...GBU 13 April jam 20:57
84. Aswin Sonny Wemy Kotambunan Happy birthday kawan... Sukses slalu... GBU. 13 April jam 20:58
85. Lucia Lambey Kiriman 13 April jam 21:01
86. Henry Peuru aku ikut nimbrung ucapkan selamat bung. Sukses terus ! 13 April jam 22:15
87. Fanny Sujuti Happy birthday..Iwan...Gbu 13 April jam 21:09
88. Elfira Suawa Kiriman 13 April jam 21:13
89. Dewi Gustini Umminya 'ilman Met hr lhr ya Pak...smg sukses slalu... 13 April jam 21:15
90. Senny Rumagit Happy b'day mas Iwan...wish u all the best 13 April jam 21:17
91. Steiffie Roring Mat ultah om ne! Sukses selalu,GBU. 13 April jam 21:21
92. Retno Utami K met ultah, pak.... tetap semangat!! 13 April jam 21:31
93. Maya Dundu Wan, met ultah ya..sukses selalu 13 April jam 21:31
94. Presly Prayogo Happy B' day brooo panjang umur sehat2 selalu Penuh berkat menyertai 13 April jam 22:20
95. Joice Sumual Kiriman 13 April jam 22:31
96. Jorie Darondo Slamat hari jadi wan, suksel selalu GBU 13 April jam 22:43
97. Nurdjannah Jane Niode Happy birthday, Bapak. Be happy always you.....:) 13 April jam 22:55
98. Donald Wewengkang py bday brother Iwan...be blessed 13 April jam 22:58
99. Daisy Masengi Slamat hari jadi Iwan.....semoga sukses selalu dalam segala hal serta bahagia trus dengan keluarga tercinta...dan berlimpah berkat dari Tuhan Yesus! 13 April jam 23:11
100. Angkie Manoppo Happy birthday and best wishes for you and family... 13 April jam 23:14
101. Jorge Lorenzo slamat hari jadi Wan 13 April jam 23:29
102. Nurachim Mokoagow Iwan selamat ulang tahun, panjang umur, sehat selalu n banyak rejeki. Salam buat keluarga 13 April jam 23:54
103. Eben Lengkong Selamat Hari Jadi Wan. GBU 14 April jam 0:14
104. Yuvino Fawla Agu happy b'day n GBU 14 April jam 0:39
105. Suri Effiyanti Effendi Happy Birthday Iwan, met panjang umur, sehat n tambah sukses y... Amin 14 April jam 1:03
106. Indriatty Grace Selamat Ulang Tahun Bp. Iwan semoga panjang umur sukses selalu, GBU 14 April jam 1:28
107. Maynard Palempung happy birthday wan........ sehat n sukses slalu, GBU 14 April jam 1:33
108. Wanda G. Warouw White Happy B'day Iwan!! Tuhan Yesus memberkati selalu..... 14 April jam 5:09
109. Rineke Tumbel Happy b'day bpk Iwan pjg umur sehat2 n'sukses slu.Tuhan Yesus m'jg m'brkti 14 April jam 7:48
110. Toar Palilingan Selamat ya boz 14 April jam 10:35
111. Sonny Henry Saroinsong SELAMAT HUT.. SUKSES SELALU 14 April jam 13:20
112. Lenchy Rinny NgaNgi Mat Ultah Sobat....GBU 14 April jam 14:04
113. Sherly Selvy Pertamini Posuma Iwan, so habis tu kue.....? kita masih tunggu kirimannya......hehehehe.... 15 April jam 18:26
114. Bambang Darmasto Slamat Hari Jadi biar so lewat 3 hari.... sukses & sehat selalu. GBU 16 April jam 21:25
Langganan:
Postingan (Atom)